Gudangku!
  • Beranda
  • Short Story
  • Social Media Marketing
  • Cooking Trick
  • Ads Story
  • Brand Klinik
  • Beranda
  • Short Story
  • Social Media Marketing
  • Cooking Trick
  • Ads Story
  • Brand Klinik
No Result
View All Result
Gudangku!
No Result
View All Result
Home Social Media Marketing

Tentang Kasus “Titip Doa Baitullah”

April 19, 2014
4 min read
0 0
20
Tentang Kasus “Titip Doa Baitullah”
Share on FacebookShare on Twitter

Secangkir teh tubruk dan pisang goreng di sore hari.

Saya mengamati laju linimasa Twitter dan menemukan tautan tentang kasus yang sempat heboh beberapa hari lalu. Tentang titip doa berbayar di Baitullah yang diinisia oleh akun @SedekahHarian. Tautan tersebut berisi permohonan maaf Ahmad Gozali. Selebihnya, bisa di baca pada portal ini.

Sebagai pengingat, @SedekahHarian pernah menawarkan program titip doa dengan format seperti tercantum pada e-poster tersebut di bawah.

titipdoabaitullah

Program ini menuai reaksi negatif dari sebagian pengguna Twitter Indonesia. Reaksi tersebut mampu membuat bola salju bergulir cukup kencang dan membesar hingga efeknya sampai ke social media lain seperti Path dan Facebook. Terlihat beberapa di antaranya yang ikut dalam “euforia” penghakiman akan program ini adalah  selebritis dengan jumlah follower cukup banyak. Namun perlu diketahui, meskipun tidak sebanyak sentimen negatifnya, ada beberapa akun yang membela kredibilitas @SedekahHarian. Para pembela ini menyatakan bahwa program ini tidak mungkin disalahgunakan seperti tuduhan yang terlontar di linimasa. Terlihat pula nama-nama besar yang cukup punya kredibilitas menyampaikan opini pembelaan mereka.

RelatedPosts

APAKAH  HASHTAG  INSTAGRAM  MASIH  RELEVAN  DI  2020?

APAKAH HASHTAG INSTAGRAM MASIH RELEVAN DI 2020?

May 28, 2020
Work From Home & Tips Menyiasati The New Normal.

Work From Home & Tips Menyiasati The New Normal.

May 10, 2020
Semarang, Kampung Halaman

Semarang, Kampung Halaman

May 4, 2020
Sometimes it Snows In April – When in Berlin

Sometimes it Snows In April – When in Berlin

August 12, 2018

Menarik untuk dicermati. Jika membaca pembelaan-pembelaan yang diberikan, bisa jadi program titip doa ini memang hanya kesalahan olah bahasa pada e-posternya. Namun begitulah sisi kejam social media. Sekali bola salju digelindingkan oleh orang yang tepat dengan isu yang menarik, maka efeknya akan sulit untuk dibendung. Sialnya lagi, akun @AhmadGozali yang didapuk sebagai pendoa dan disinyalir sedang berada di tanah suci, ketika ngetweet, geo location-nya terdeteksi sedang di Rawasari, Jakarta. Bullying kedua pun terjadi. Makin banyak yang menghakimi dengan menggunakan dua peluru: titip doa berbayar dan geo location yang tidak menunjukkan sedang di tanah suci.

Untuk perihal geo location, ada beberapa akun yang memberikan penjelasan bahwa bisa jadi geo location itu salah, misalnya akun @bebeksaurus. Akun tersebut menjelaskan kenapa geo location bisa saja salah. Ahmad Gozali sebagai pemilik akun pun juga telah memberikan klarifikasi bahwa dia memang benar-benar sedang berada di tanah suci dengan cara menggunakan wifi hotel tempat ia menginap dan melakukan update geo locationnya. Dari geo location yang ter-update, lokasi @AhmadGozali menunjukkan sedang berada di Mekkah.

Seharusnya geo location tidak lagi jadi masalah dengan adanya klarifikasi dari pemilik akun @AhmadGozali. Iya, seharusnya…

Namun begitulah pengguna Twitter Indonesia, jarang ada akun yang awalnya mencela dan menyalahkan, ketika sudah diberikan klarifikasi bahwa yang ia tuduhkan tidak benar, mampu melakukan cover both side stories terhadap info yang mereka sebarkan.

Dan final dari kasus ini, pihak @SedekahHarian melakukan permohonan maaf melalui media massa dan elektronik. Cukup fair, mereka mampu mempertanggungjawabkan kesalahan tersebut. Eh, sepertinya belum final. Karena saya masih melihat ada akun yang mencela program ini paska permohonan maaf. Mungkin akun ini baru tahu dan ingin ikut ambil bagian, meskipun sudah telat :D

Dari kasus ini, saya mengambil beberapa pelajaran penting:

  • Ketidakmampuan melakukan Cover Both Side Stories.

Ketika seseorang menyebarkan info yang provokatif tentang sesuatu hal, dan ketika terbukti bahwa info yang ia sebarkan itu salah, jarang ada yang dengan besar hati melakukan cover both side stories. Rata-rata membiarkan saja info yang telah ia sebarkan itu begitu saja tanpa ada tanggung jawab kepada follower. Padahal hak para follower juga untuk mendapatkan informasi yang berimbang dari kasus yang kita sebarkan.

  • Tidak melakukan Cek & Ricek

Seringnya, orang mengikuti euphoria sebuah kasus di lini masa tanpa melakukan cek & ricek dulu sampai sejauh mana kasus tersebut telah bergulir. Yang penting ikut meramaikan, biar terkesan eksis, biar terkesan oke. Meskipun kemudian kesan yang didapat justru menggelikan, karena keikutsertaannya tidak tepat waktu. Padahal untuk melakukan cek & ricek, cukup ketik kata kunci yang relevan dg isu dan amati sampai sejauh mana isu tersebut telah bergulir.

  • Cara Penyelesaian Masalah

Penting buat seseorang yang sedang didera masalah di ranah social media untuk melakukan klarifikasi. Klarifikasi bisa dalam bentuk aneka macam; tweet berseri, tulisan di blog, atau jika memang sanggup bisa juga menggunakan media massa. Tentu saja dilihat dari urgensi masalahnya. Klarifikasi ini paling tidak akan memberikan info yang berimbang buat orang-orang yang mencari kebenaran sebuah berita. Daripada hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada klarifikasi yang pada akhirnya akan membentuk sebuah persepsi yang salah. Ini dunia maya, semua hal yang disebarkan terdokumentasi cukup lama. Jadi klarifikasi dengan kata kunci yang relevan adalah hal penting guna mencegah terjadinya persepsi yang salah.

Senja sudah terlihat guratnya, saat yang tepat untuk menenangkan diri sejenak. Menikmati gurat-gurat yang menawan hati…

 

Salam,

_Wiwik

 

Catatan:

* Jika ingin mengikuti kasus ini lebih lanjut, bisa ketik #TitipDoaBaitullah, #TitipDoa, #TitipDoaDonatur, Ahmad Gozali, Program Titip Doa.

* E-poster diambil dari lini masa.

 

 

 

 

 

ShareTweetSend
Previous Post

A Moment to Remember

Next Post

Perjalanan Malam

wiwikwae

wiwikwae

Specialist, in Social Media Marketing Communication & Branding.

Related Posts

APAKAH  HASHTAG  INSTAGRAM  MASIH  RELEVAN  DI  2020?
Social Media Marketing

APAKAH HASHTAG INSTAGRAM MASIH RELEVAN DI 2020?

May 28, 2020
Ada Apa dengan Blogger?
Social Media Marketing

Ada Apa dengan Blogger?

August 5, 2018
Update Blog, Perkara Mudah atau Susah?
Social Media Marketing

Update Blog, Perkara Mudah atau Susah?

August 8, 2018
Next Post

Perjalanan Malam

Hey Jude

Comments 20

  1. Rusa says:
    11 years ago

    Tapi, kegiatan titip doanya saja udah salah menurutku. Terus gimana lagi donk? :D

    Reply
  2. giewahyudi says:
    11 years ago

    Yak ini kehebohan di awal tahun baru yang cukup riuh. Saya sih nonton saja, tidak terlalu merespon. Banyak yang jadiin bahan becandaan, cacian, dan ada juga yang sok bener. Biasa sih linimasa memang gampang panas, gampang dingin dengan sendirinya. Yang lucu sih malah yang telat ‘nonton’, udah tahu @AhmadGozali udah minta maaf soal programnya dan klarifikasi soal geo locationnya ya udah lah ya. Mari kita jadikan pelajaran awal tahun.. *masuk kelas*

    Reply
  3. @sheque says:
    11 years ago

    Iya aku juga sependapat sama Rusa.

    Reply
  4. wiwikwae says:
    11 years ago

    Rusa & kak Sheque: Bisa jadi maksudnya tidak demikian. Namun karena olah bahasa yang tidak tepat maka kesan yang timbul jadi tidak sesuai dengan yang seharusnya. Ini kesimpulan sesa(at) dari hasil membaca penjelasan mereka mengenai program titip doa ini.

    Reply
  5. Indra Yustiawan Yosodihardjo says:
    11 years ago

    Sempat mengamati kasus ini. Menurut pengakuan AhmadGozali, yang dia ingin sampaikan sebenarnya adalah “bersedekahlah melalui @SedekahHarian dan akan kami doakan selalu bahkan hingga ke Tanah Suci.” AhmadGozali pun mengakui telah terjadi kesalahan dalam pengemasan materi e-flyer nya.

    Demikian sih menurut informasi yang saya baca.

    Reply
  6. Budiono says:
    11 years ago

    kalo baca posternya sih memang langsung ada kesan ini komersialisasi doa. maka lain kali bagi penyelenggara kegiatan seperti ini harus smart dalam mendisain poster sebelum dipost. yang baca kan kepalanya beda-beda, kira-kira reaksinya gimana itu juga perlu diantisipasi

    Reply
  7. Ivan Prakasa says:
    11 years ago

    Aku setuju sama Rusa… titip doa dan kemudian dibuat bisnis kok kayaknya naif banget ya menurutku…

    Reply
  8. kang haris says:
    11 years ago

    Kita memang tak mudah menyelami niat para pendiri gerakan sedekah ini
    Jika niatnya bener-bener baik dan lurus, mungkin caranya yang memang memungkinkan banyak orang yang menyalahkan.
    Meski kalau gak salah Ustadz Yusuf Mansyur juga mengajak kita untuk tidak mudah menghakimi dan memvonis salah.

    Reply
  9. dedekusn says:
    11 years ago

    Saya juga sedikit mengikuti isu ini. Titip do’a dengan diimingi materi tertentu memang salah. Setelah mendengar klarifikasi dari penyelenggara, sepertinya banyak miss understanding-nya. Salut juga dengan penyelenggara yang langsung merespon dan siap bertanggungjawab dengan yang ia selenggarakan.

    Reply
  10. wiwikwae says:
    11 years ago

    Poin yang saya cermati juga di situ, bahwa penyelenggara mampu memyelesaikan masalah ini dengan cara baik, yakni meminta maaf dan melakukan klarifikasi secara serius.

    Reply
  11. indobrad says:
    11 years ago

    kita tentu tahu bahwa mengubah perilaku orang di social media tak ubahnya seperti mendisiplinkan perilaku orang di jalan raya, atau hobi potong antrian, atau buang sampah sembarangan. mengubah tradisi atau budaya butuh usaha jangka panjang yang kerap membuat frustrasi karena “kok keliatannya gak ada perubahan?”

    tapi memang langkah menuju pencerahan itu harus tetap diambil meski ‘ujung terowongan’-nya belum juga terlihat. dan tulisan di blog ini bolehlah dianggap sebagai salah satu tonggaknya.

    wiek, i’m your new blog fan :)

    Reply
  12. wiwikwae says:
    11 years ago

    Om Brad: oh waw! aku tersanjung. fans ku blogger kondang ^.^

    Btw, aku setuju dengan kalimat: ” .. mengubah tradisi atau budaya butuh usaha jangka panjang yang kerap membuat frustasi…”

    Iya, terkadang frustasi tersebut mematahkan perjuangan menerangi terowongan yang gelap itu ya, om..

    Reply
  13. iMan says:
    11 years ago

    Mbak Wiwik, sepakat banget dengan cara penghakiman sosial media yang seringkali tidak adil. Nggak ada recovery jika ada kesalahan atau kekeliruan. Euphoria socmed tampaknya belum diiringi dengan kecerdasan dan etika moral dalam melakukannya.

    Salam kenal ya, mampir perdana di sini. Postingan ini mencerahkan banget :)

    Reply
  14. wiwikwae says:
    11 years ago

    Halo mas Iman,

    Salam kenal juga dari saya, terima kasih sudah berkunjung :)

    Reply
  15. ndop says:
    11 years ago

    Mbak, aku kok lupa durung memasukkan blog ini ke feedly. Oke barusan sudah aku masukkan kok. habis ini bakalan mengikuti blog ini wehehe..

    Aku malah lagi ngerti pas dibahas ndik metrotivi isuk isuk kae. Rodok gak sreg juga sih sama “bisnis” nya. Eh ini bukan bisnis khan ya? Eh tapi kenapa harus bayar?

    Halah mbuh memet. hahaha..

    *dan diriku pun terdeteksi anak baru yg ikutan eksis, haha.. *

    Reply
  16. Anton says:
    11 years ago

    Yaaa buat introspeksi kalo bikin poster, harus bener2 cermat dlm memilih bahasa biar ga multitafsir. Nek aku yo bingung, kok dadi rame yo, lha nek ra gelem bayar yo ra po2 to? Apane jal sing rugi? hahaha

    Reply
  17. jensen99 says:
    11 years ago

    Itu gunanya socmed mbak. Berkicau dulu, klarifikasi belakangan. Opini dulu, ricek belakangan. Kalo benar kan nanti diretweet, kalo salah… ya tetap diretweet juga. :mrgreen:

    Reply
  18. wiwikwae says:
    11 years ago

    jensen: Hahahahah… begitulah…

    Reply
  19. adetruna says:
    11 years ago

    sepakat, mbak pd akhirnya, kita harus mengacungi jempol atas cara ralat yg terbilang responsif dari yg punya hajat titip doa baitullah.

    Reply
  20. Tina Latief says:
    11 years ago

    Kamu harus nyobain nitip doa seperti itu mba wiwik hehe

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recent Posts

APAKAH  HASHTAG  INSTAGRAM  MASIH  RELEVAN  DI  2020?

APAKAH HASHTAG INSTAGRAM MASIH RELEVAN DI 2020?

May 28, 2020
Work From Home & Tips Menyiasati The New Normal.

Work From Home & Tips Menyiasati The New Normal.

May 10, 2020
Semarang, Kampung Halaman

Semarang, Kampung Halaman

May 4, 2020
Sometimes it Snows In April – When in Berlin

Sometimes it Snows In April – When in Berlin

August 12, 2018
Rembulan Di Marienplatz.

Rembulan Di Marienplatz.

August 12, 2018

Popular

  • CARELESS WHISPER

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Serendipity

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 7 Hal Yang Wajib Diketahui Jika Mengunjugi Kota Xiamen, China

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • PELUK

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • JALAN TAK BERUJUNG

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Babat Gongso, Semarang, dan Kenangan

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Instagram

  • Sedang rajin menulis pake tangan  Konon katanya  menulis pake tangan bisa utk terapi   Kalo buat saya  utk melatih otot tangan yg mulai kaku2 jarang diajak menari   Kalo kalian           handlettering   wisdomquotes   TanyaMbaknyai   quoteoftheday   handwriting
  • Yuk  mareee    Yg hobi gambar  nge-doodle  nulis  silakan menyimak obrolan dengan Tamu Klinik kami siang ini   ruthwijaya   Bakalan seru nih  Am so exciteeeed       Link ada di Bio Ya     Jam 11  sebentar lagi nih di  BrandKlinik            senigambar   marketingtips   socmedtips   socialmediamarketing   doodle  supportsmallbusiness   supportlocalbusiness
  •  BrankKlinik Sesi ke 5 diskusinya menarik  karena membahas salah satu makanan kesukaan  Siomay Perintis  bersama pemiliknya  Mas  hagihagoromo     Diskusi di Brand Klinik sesi ini berhasil memberikan ide  DijaminTidakAwet  karena produk siomaynya memang tidak awet  Penasaran di mana tidak awetnya  Simak langsung yaa       Jika ada UMKM baik jasa produk personalbrand  tertarik untuk berdiskusi dan mencari solusi di BRANDKLINIK  bisa mengisi formulir pendaftaran yang ada di bio yaa     Kami akan bantu memecahkan masalah anda di bidang Branding Markom Social Media Marketing   GRATIS         UMKM  BISNISKULINER  SUPPORTBUSINESSLOCAL  KELASSINAU
  • Sering sekali kita berbelanja kebutuhan rumah tangga yg kemasannya dari bahan plastik  Jangan buang tempatnya jika isi sudah habis  Bisa kita manfaatkan untuk membuat ruang rumah kita jadi hijau lho   Atau dengan sedikit kreasi  tempat-tempat bekas tersebut bisa untuk hantaran tanaman hasil perkembangbiakan ke tetangga saudara kawan
  • Bisnis Kulit dan cara optimasi social media di masa pandemi  adalah tema bahasan  BrandKlinik Episode ke 7   Ada Hadiah bagi para penanya  ID Card Holder  geser ke kiri     Setelah berhasil memberikan ide gagasan untuk bisnis para UMKM yg join di Klinik kami dalam mengurai permasalah bisnis mereka  kami berencana menambah jam tayang guna mengakomodasi para pendaftar yg semakin banyak ini  Seperti apa keseruannya  Simak Obrolan kami di Channel Youtube BrandKlinik  Link bisa dilihat di Bio    Mari berbagi  berdiskusi  dan cari solusi di ruang klinik kami                 marketingcommunications   socmedmarketing   bisnisonline   umkm   beautytips
  • Kalo ketemu sama orang-orang kreatif itu menyenangkan ya   Kadang bikin takjub dg cara pandang mereka yang  keluar dari box   Out of the box   Yang seperti apa sih itu   Mudah nulisnya  tapi tak mudah menemukan maksudnya    Kalian tahu maksud out of the box itu yg seperti apa   SobatNyai   Jyaaah     Sobat nyai      Pasaran banget dan gak  out of the box         In frame  Penulis novel  Youtuber handal  founder skygrapher       TanyaMbaknyai  friendship   coffeebreak   creativearmy
  • Home
  • About Me
  • Archives
  • Contact

© 2020 WiwikWae.

No Result
View All Result
  • Beranda
  • Short Story
  • Social Media Marketing
  • Cooking Trick
  • Ads Story
  • Brand Klinik

© 2020 WiwikWae.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In