Meski tengah diburu, mereka tetap seorang pemburu….
Layaknya film-film sci-fi, elemen imajiner banyak tersaji dalam Predator. Dan jika Anda salah satu dari orang-orang yang tidak ingin terganggu oleh elemen-elemen seperti plot, karakterisasi, akal sehat atau logika, maka tontonlah film ini.
Film tentang perburuan manusia yang dilakukan oleh sejumlah alien. Perburuan rekayasa, dimana para alien dan manusia yang diburu memang sudah disiapkan oleh “dalang” yang hingga film berakhir, tetap tak diketahui ujudnya. 8 Manusia pilihan dari berbagai latar catatan kehebatan (baca: kejahatan) mereka, dibuang ke sebuah pulau dan diadu oleh alien-alien ciptaan yang dari waktu ke waktu selalu diperbaharui tingkat kehebatannya. Dan sehebat apapun alien-alien itu diciptakan, tetap manusia lah yang jadi juaranya.
Bisa ditebak. Ego seorang manusia yang tak mau dikalahkan dengan apapun juga, termasuk dengan cerita karangannya sendiri. Sangat menyenangkan saat kita mengetahui, bahwa manusia dapat keluar sebagai juara dalam sebuah pertempuran melawan yang bukan “manusia”. Entah apapun itu ujudnya. Dan untuk dapat keluar sebagai juara, tak jarang kita harus mengorbankan manusia lain, demi sebuah eksistensi diri. Eksistensi sebagai organisme terpintar. Yang mampu mengubah kata “diburu” menjadi “memburu”.
Untuk dapat mengubah kondisi pasif menjadi aktif, terkadang memang harus dikesampingkan yang namanya perasaan, selain taktik bertahan tentunya. Royce mengajarkan kepada kita, kapan saatnya kita harus “sendiri”, dan kapan saatnya kita harus “berbagi”.
“Kamu terlalu memikirkan orang lain, hingga kamu lupa memikirkan dirimu sendiri.”
Scene dimana Brody menyelamatkan Alice Braga, yang telah dikhianati oleh kawan satu tim, sang dokter abnormal, dimana sebelumnya dokter tersebut telah ditolong oleh Alice. Sebuah pertolongan yang didasarkan akan sebuah tanya “dimana perasaanmu”. Ternyata, dalam sebuah perburuan, terlalu dalam bermain-main perasaan dapat mencelakakan diri sendiri. Demikian pula sepertinya dengan perburuan hidup…
Menurut saya, tidak ada yang menarik dari film ini, selain adegan terakhir saat Adrien Brody, sang aktor utama, bertarung melawan Predator. Disamping badan kekarnya, karakter Royce benar-benar dihayati oleh Brody melalui mimik wajah yang seolah-olah tak dapat dipercaya, tapi kehadirannya sangat dibutuhkan.
Yeah, the next adorable star. Yang mungkin diimpikan sebagian wanita untuk dapat bergelayut manja dan menjatuhkan diri di dada bidangnya.
Tapi bagi saya, cukup menyenangkan dapat bersembunyi dibalik lengan kekar laki-laki itu…
Salam,
-wiwikwae-
halaaah..ga ono sarune ik..coba itu baris terakhir diganti sesuai yang sudah saya sebutkan via japri..*halaah* =))
bwahahaha….. Sarunya milik kami pribadi dooong… :p
Tapi bagi saya, cukup menyenangkan dapat bersembunyi dibalik lengan kekar laki-laki itu… Ternyata hobby perempuan sama yah :)
Pantesan nonton nggak ajak2, ternyata kencan ya? ;)
di balik lengan kekar? di bawah ketek dong? :))
@nikkenmakki : hihi.. iya… *malu*
adikku sih nyuruh2 nonton, males…entar2 aja :)
Nonton yang lain aja, mas. Tapi kalo buat nambah2 daya khayal mengarang sih, boleh juga :)
hihihi, ndak apik mb?
daku kok durung nonton yhaa :O
aku nongton tp keturon, dadi ra ngerti rampunge
@defegacious : seperti games gitu deh :)
@fatur : ndeso :p
That is known that money makes people disembarrass. But what to do when someone has no money? The one way is to get the credit loans and just collateral loan.