Lelaki itu mulai melancarkan serangannnya. Moncongnya yang panjang dan lebar telah mampu menelan banyak korban. Dan, kali ini lelaki tersebut sedang melakukan aksi kibasan ekornya. Kibasan yang selama ini mampu menjatuhkan sang korban ke dalam pelukannya untuk kemudian dia lahap habis tak bersisa.
Lelaki Buaya : Kamu cantik..
Wanita Cicak : (tersenyum, sembari memutar music syahdu melalui perangkat gadgetnya)
Kemudian si wanita melakukan percakapan tentang banyak hal. Percakapan yang menyenangkan dan penuh tawa. Lelaki Buaya menyukai percakapan dengan si Wanita Cicak, namun dia lebih menyukai kegiatan “memangsa” segera terlaksana.
Didekatinya si Wanita Cicak,
Lelaki Buaya : Hmm… baumu harum (sembari melakukan pelukan mesra)
Wanita Cicak : (Menyambut pelukan tersebut, dan tak lama kemudian mengajak Lelaki Buaya untuk berdansa, mengikuti irama musik yang terdengar).
Semakin dekat dan intim…
Lelaki Buaya : Wait…. Pastikan dulu, bahwa setelah ini tidak ada yang tersakiti ya?
Wanita Cicak : Maksudnya?
Lelaki Buaya : Maksudku, jangan melibatkan perasaan disini. Kita sedang bersenang-senang kan?
Wanita Cicak : (tersenyum, dan langsung melakukan “serangan” tanpa mengindahkan kalimat si Lelaki Buaya).
Waktu terus berlalu dengan semakin menggelora. Berkali-kali Lelaki Buaya tampak ingin meminta lebih dari sekedar cumbu-cumbu gitu, namun sepertinya kendali kali ini ada di tangan Wanita Cicak.
Nafas keduanya semakin memburu dan detak jantung pun terpacu semakin cepat, hingga telepon si Wanita Cicak berbunyi.
Kegiatan cumbu-cumbu gitu pun terhenti sesaat. Wanita Cicak tampak bercakap-cakap serius dengan si penelepon. Agak lama. Tampak wajah si Lelaki Buaya memerah tak kuasa menahan nafsu.
Kemudian,
Wanita Cicak : Sori, I have to go now.
Lelaki Buaya : What??!!??
Wanita Cicak : Ada masalah serius di kantorku. (sembari merapikan tampilannya kembali)
Lelaki Buaya : Tapi masalah serius kita kan belum selesai?
Wanita Cicak : Hehehe… Next time lah. Masih banyak waktu untuk bersenang-senang kan?
Lelaki Buaya : Wah, nggak bisa begitu dong!
Wanita Cicak : Kenapa tidak bisa?
Lelaki Buaya : Karena kamu nggak memperdulikan perasaanku.
Wanita Cicak : Sejak kapan harus melibatkan perasaan? Bukankah kamu sendiri yang bilang, jangan melibatkan perasaan supaya tidak ada yang merasa disakiti?
Lelaki Buaya : Iya benar. Tapi maksudku kan setelah kegiatan bersenang-senang ini selesai.
Wanita Cicak : Menurutku kegiatan ini telah selesai, dan aku cukup senang. Thanks anyway.
Lelaki Buaya : Tapi aku tidak! Aku masih belum puas.
Wanita Cicak : Itu urusanmu.
Lelaki Buaya : Kamu egois!
Wanita Cicak : Aku? (wanita itu tersenyum sinis)
Lelaki Buaya : Iya kamu! Kamu mungkin tidak akan pernah tahu bahwa membiarkan lelaki dengan kondisi seperti ini adalah tindakan yang sungguh menyiksa! Berempatilah sedikit.
Wanita Cicak: Hehe.. empati? Masih perlukah untuk hubungan seperti ini?
Lelaki Buaya : (terdiam) Tak kusangka, ternyata kamu lebih kejam dari yang kuduga. Aku sering meninggalkan banyak wanita, tapi at least aku selalu memberi rambu-rambu, supaya mereka tetap bermain aman dan tak merasa tersakiti. Tapi kamu? Look, what you have done to me! It’s really hurt me.
Wanita Cicak : Ok, I have to go now. (mencium lelaki itu, dan beranjak pergi) Bye…
Lelaki Buaya tak kuasa menahan kepergian si Wanita Cicak. Wajah yang tadi memerah penuh nafsu, kini berganti dengan merah amarah. Dalam hati lelaki itu tergores sebuah catatan kecil, bahwa tindakan Wanita Cicak mencampakkan nafsunya begitu saja ini sungguh tak termaafkan.
Jika sudah begini, siapakah yang terlihat egois?
Saya pribadi menyatakan si Lelaki Buaya lah yang terlihat egois. Dia hanya mementingkan kepuasan nafsunya belaka. Namun bagi kawan saya yang berjenis kelamin laki-laki, si wanita juga tampak egois disini. Mentang-mentang anatomi tubuh wanita tidak ada yang harus dilemaskan terlebih dahulu untuk membuat “alam” kembali berjalan normal, dia seenaknya saja pergi tanpa memperdulikan lagi keseimbangan “alam” si lelaki.
Kalau menurut anda? :p
Gambar diambil disini
Penulis cerita yang egois, masak bagian hotnya nggantung gitu? We want moree!!
*kejengkang*
errr….mendukung mbak cicak! (yahoo)
eh…pernah liat sepenggal adegan ini di salah satu episode sex and the city season 1. kalo gak salah, coba membuktikan bahwa wanita juga bisa bercinta tanpa melibatkan perasaan… :D
Bwuhahahhahaah..
Lucu..
Kek sebuah scene di film Love Actually.
been there done that..hahahaha..ga tau ya, cuma ngerasa part seneng2nya kok ga membuat saya seneng jadi ya i choosed to leave..:D *malah curcol*
Wah, saya suka gaya wanita cicak.
keren sekali!
hahaha… nggak bisa membayangkan bagaimana perasaaan si lelaki buaya ya?
la trus kudune pie, mbak wik?
kedjam! moso ga ditinggalin duit…
mnrt saya sih gak ada yg egois..wong gak pake perasaan
Nanggung Wik…kok sepertinya kayak film sex n the city sama its good to be done
nganu, nantikan episode berikutnya yang lebih lher!
*ngakak baca komennya mas edy
Hmm kok klao menurut saya 22nya egois.. suka bermain api..
wogh.. komen dik dina sungguh berbeda. bisa dijelaskan lebih detail?
wakaka…… sama sama egoius….. tapi kyke itu hanya … anu ya…
ya wis lah lanjoutttt ngono…
hehe..
dari sudt pandang itu si lelaki buaya sudah biasa melakukan hal itu..
mungkin begitu juga dengan wanita cicak..
Kebetulan aja pada kasus ini si lelaki buaya bertemu dengan wanita cicak yang mempunyai sifat seperti itu..
Dan si wanita Cicak bertemu dengan lelaki buaya ..
Cob aklao kasusnya diterusin.. wanita Cicak bertemu dengan lelaki yang lain yang sifatnya berbeda dengan lelaki buaya.. Bukankah dia juga egois??
*Jangan melakuakn sesuatu pada orang lain, yang jika orang lain melakukan sesuatu pada kita, kita juga merasa tersakiti*
mohon maaf..hanya opini saja..
si wanita… mikirin diri sendiri. si laki2, mikirin si napsu dan si setyan, dan “alam”-nya. tiga entiti dikecewakan oleh satu wanita egois.
waaah… salut sama opini dina!
*lirik si oknum :)
saya pernah tanya hal seperti ini ke temen saya yang cewek yang player .. bagaimana rasanya jika dia ditinggalkan dalam keadaan lagi meluap2 gitu… dan katanya dia akan marah besar, kecewa dan semacamnya. . mungkin juga dia akan bilang si cowok egois
eh.. aku OOT.. yess
ah, si lelaki buaya kan ya masih bisa cari cicak yang lain..
itu bukan perasaan kali, melainkan hasrat seksual.. :lol: sok2an bilang perasaan lagi..cih..
Woooww…..tiwas mbayangke sing saru-saru….
*ganti mbayangke wiwik nganggo rok mekrok werno Pink…. :D
itu pelajaran buat si lelaki buaya, jangan suka bermain dengan kata-kata, karena kalo berbalik akan sakit. dan bahwa banyak wanita cicak di luar sana yang tidak hanyut dalam permainan :)
sama sama egois dan dua duanya pun sama sama tak egois. kalao mencoba subjektif, saya bilang sih, keduanya, cicak egois terhadap kerjaan kantornya. buaya egois demi kepentingan anunya
Melanjutkan cerita :
Kemudian ciumannya lelaki itu semakin memabi buta. Wiwik yang masih malu sudah berusaha mengelak, tapi apa daya lelaki itu lebih kuat. Mata Wiwik semakin terlihat nanar sambil merasakan tangan lelaki itu mulai berada acak di kulitnya. Wiwik lalu terpejam, tak kuasa lagi ia menolak.
Satu persatu busana mereka berjatuhan. Tak jelas lagi siapa yang membuka kancing atau siapa yang menurunkan resleting, mendadak semuanya menjadi tak jelas. Semua entitas yang ada di sekitar mereka seolah menjadi takpenting. Di pikiran mereka hanya ada mereka berdua.
Malam semakin menggelayut penuh sendu. Namun tidak dalam ruangan kamar itu. Aura nafsu dan cinta menjadi satu dalam gelora yang semakin memanas namun harum. Lelaki itu, wiwik, dan birahi mereka..
-bersambung-
Kalau aku nggak suka laki laki buaya sih aku suka gajah wae wik
huahahha.. boku_baka mantabh! Bagaimana klo kita lanjutin cerita ini berdua? seru sepertinya
mwahahaha… budi mantab..
huahuahuahauhuhua…budi siyauuulll…
Wuakakakkaa…. lama-lama blog ini bisa jadi pengganti situs 17tahun.com
laki laki buaya gak niat goblok pula…kalo emang udah niat hanya untuk melampiaskan nafsu kenapa ga sama pelacur yang udah jelas2 profesional? berapa yang lo bayar itu yang lo dapet. one night stand jika dilakukan berulang atau pada waktu tertentu pasti akhirnya melibatkan perasaan…
bwahahahha…. .setuju sama oscar
Buaya goblok tuh! Mangsa tinggal lahap aja kok bisa lepas.
mbakyu kamu termasuk wanita cicak nggak?
*to the point, nunggu jawaban jujur wiwik wae* :P
wah oscar *pepen* hebat…. sangat berpengalaman dalam memberikan komentar… itu pengalamanmu dewe yo pen?
@hars : tergantung kebutuhan. Kadang bisa jadi cicak, buaya, komodo, asmbuhlah…
@wiwik : jawaban masih ambigu, tidak jelas dan sangat menggantung, tidak seperti jawaban wiwik wae yang terkenal tegas lugas dan penuh percaya diri. jawaban itu hanya ada dua pilihan *YA* atau *TIDAK* nunggu wiwik komentar :P
mbuh!
*tegas tho?
baca koment malah bingung mo nulis apa :D
ah… paling paling blue ball sebentar. pelajaran buat si buaya. :D
WAkakakakakakakakkakakaka…
Mbak wiwik, coba bilang sama si lelaki buaya… kalo butuh untuk melemaskan sesuatu, bungkus pake daun pepaya aja, pasti lemes banget. Daging aja, sealot gimanapun kalo dibungkus pake daun pepaya, langsung lemes kok, apalagi cuma “anuh” daong, :)) :)) :))
malah sangar komen e mas budi mau keknya
wkwkwkwkw
TOP MORKOTOP lah………….. mang harus gitu tuh ha ha ha ha
sambungannya adalah:
dan si Mamah Wiwik datang mengahampiri si Lelaki Buaya, dan pemirsa tahu sendiri kan apa yg selanjutnya terjadi?
*gak nyangka sama mamah Wiek :(*
*keplak rusa*
lelaki buaya agak bodo, kalau sdh begitu ya pake tangan, *eh yg nulis yg bodo, buaya kan nggak punya tangan ya …..