Lihat posternya, lihat pula nama-nama pemain yang terpampang dalam poster tersebut. Wow!
Yeah, wow! Film dengan bejibun aktor-aktor keren, namun tidak bisa menyuguhkan jalan cerita sekeren para pemainnya adalah sesuatu yang mencengangkan.
Saya lebih menyukai hanya melihat Jason Statham dalam film The Transporter (series) ataupun The Italian Job, yang kemudian membuat saya jatuh cinta pada pria macho ini. Atau lebih baik hanya melihat Jet Li, Bruce Willis, maupun Sylvester Stallone sendirian dalam film-filmnya, dibanding main keroyokan dalam film The Expendables namun dengan jalan cerita yang membuat saya kecewa.
The Expendables bercerita tentang Pasukan elit bayaran yang mengemban misi sesuai permintaan si klien. Di awal cerita dikisahkan tim ini berhasil menumpas Bajak laut Somalia yang menyandera beberapa warga Amerika. Kemudian dilanjutkan dengan misi yang lain, yaitu membunuh Jendral Garza (David Zayas) yang telah menguasai negara kecil penghasil kokain bernama Vilena.
Pasukan yang dipimpin oleh Barney Ross (Sylvester Stallone) dengan tim inti, mantan prajurit SAS Lee Chrismast (Jason Statham), artis bela diri Yin Yang (Jet Li), sniper Jensen Gunnar (Dolph Lundgren), spesialis senjata Hale Caesar (Terry Crews) dan pakar peledak Toll Road (Randy Couture) dikenal dengan julukan The Expendables. Mereka ditugasi untuk mengambil alih tampuk kepemimpinan dari seorang jenderal yang telah bekerja sama dengan mantan anggota CIA, James Munroe (Eric Roberts). Misi yang telah dipersiapkan ternyata tidak berjalan lancar, selain pengkhiatan dari mantan teman, pertemuan Barney dan Sandra (Giselle Itie) mengakibatkan rencana tim tersebut tidak berjalan sesuai yang diharapkan.
The expendables adalah film laga khas Amerika di tahun-tahun Rocky masih Berjaya. Ada permainan tinju, keahlian lempar pisau, tembakan, dan pertarungan fisik, juga ledakan di sana-sini. Film yang heroik sekali, karena the Expendables selalu keluar sebagai juara dengan kondisi yang memukau. Baik saat membantai gerombolan bajak laut Somalia dengan serentetan tembakan, namun mampu menyisakan para sandera dalam kondisi hidup. Maupun saat menghabisi para penguasa Negara Vilena tanpa luka yang berarti. Wow! Berlebihan memang…
Bagi mereka penyuka film kekerasan, mungkin akan cukup terpuaskan dengan pertarungan kolaborasi Jet Li dan Jason Statham, yang mampu memutar kepala sang musuh hanya dengan sekali tendangan. Ataupun tembakan Terry Crews yang mampu membuat tubuh jadi terburai berkeping-keping. Namun bagi mereka yang mencari karakter yang kuat serta pengembangan plot, film ini akan terasa mengecewakan. Film ini tak ubahnya seperti ledakan-ledakan kerinduan plus reunian para pemainnya akan film-film sejenis pada eranya.
Tak banyak yang bisa saya sampaikan tentang film yang barusan saya tonton ini. Tidak juga ulasan jalan cerita yang menurut saya datar dan sedikit kacau.
Meski secara umum film ini banyak menuai komentar negatif, namun secara komersil, film ini konon menuai hasil yang memuaskan. Mungkin efek jebakan betmen. Jebakan akan nama-nama pemainnya yang terpasang dalam poster tersebut. :)
Namun demikian, kekecewaan saya masih sedikit terobati dengan banyaknya scene yang dimainkan oleh Jason Statham dibanding aktor lainnya. Juga kecup mesra serta genggaman tangan seseorang yang membuat saya merasa tak kedinginan lagi..
Selamat menonton!
Salam,
-wiwikwae-
Ini memang tipikal filmnya Stallone jaman dulu. Yang penting adegan gelutnya banyak.
Lumayan buat nostalgia #soktua
jadi semakin pengen nonton…
Nek kebanyakan bintang di satu film gitu apa ndak kaya rebutan panggung ya? :D
@kitin : iyo. maka itu karakternya jadi ga kuat. soalnya harus berbagi scene.
@slamr : tontonlah, nak… :)
SPOILER ALERT!!!
Huhhh… Kok diceritain sedetail ini. Jadi males nonton nanti :((
SETUJU!
aku pas nonton berharap mendapatkan adegan2 eksyen yg mantap, special effect yg memukau, cerita yg keren… eh saya malah mendapatkan plot yg sperti film India. huh. :p
@mrbambang : ya kalo males ga usah nonton tho mas, hihi…
ooooh jadi ini yang bikin dirimu ndak ikut kopdar sama kita-kita kemaren… baiklaaaah…
=))
@macangadungan : begitulah… film yang mengecewakan :)
@chic : bukaaaaan.. ini pan nontonnya udah lama sebelum acara kojak :p
belum nonton film ini,
ga jadi2 dan ragu2
abis baca ulasannya disana sini
:)
“Juga kecup mesra serta genggaman tangan seseorang yang membuat saya merasa tak kedinginan lagi”
aku rasa, kalimat terakhir itu jadi faktor terbesar mbak, yang mampu mengobati kekecewaanmu itu…
nggak jadi nonton wis, lha wong sudah nganu gini sama sampeyan mbak.. *apasih* :D
Eh, itu endingnya kok “uhuk!” banget deh : “Juga kecup mesra serta genggaman tangan seseorang yang membuat saya merasa tak kedinginan lagi..”
*melipir makan kuaci*
I would like to propose not to wait until you get big sum of cash to order goods! You can just get the loans or just sba loan and feel yourself fine