Kawah Darajat, perjalanan #PesonaWisata ke Kota Garut akhirnya sampai ke sini.
Saat diberitahu tentang Kawah Darajat, bayangan saya langsung tergambar Kawah Putih Ciwidey; penuh orang, dengan lokasi yang sudah tertata rapi, plus bau belerang yang menyengat. Dan ternyata keliru.
Kawah Darajat yang saya lihat adalah tempat yang masih perawan, belum tersentuh oleh pembangunan, dan tidak bau! Iya, meskipun banyak titik-titik sumber air belerang, namun nyaris tidak ada bau menyengat yang tercium seperti ketika mengunjungi lokasi ini.
Berada di lokasi paling ujung Kawasan Pertamina Geothermal, jalan menuju tempat ini cukup bagus dan udaranya pun segar, karena lokasinya berada di pegunungan Desa padawaas, Kecamatan Pasirwangi Garut. Ketinggian rata – rata Kawah Darajat ini adalah 1920 meter di atas permukaan laut, dengan konfigurasi umum lahan yang berbukit dan berlembah dengan tingkat kemiringan lahan yang agak curam dan stabilitas tanah yang cukup baik. Kawah ini berdekatan dengan Kawah Kamojang yang terletak di perbatasan Garut dan kabupaten Bandung.
Tempat ini merupakan tempat dimana ditemukannya sumber panas bumi yang saat ini dijadikan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), masing-masing Darajat I, Darajat II, dan Darajat III. Energi listrik yang dihasilkan oleh ketiga sumur itu cukup besar dan memenuhi pasokan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. (sumber informasi didapat dari Wiki Kawah Darajat ).
Dalam pengembangannya, Kawah Darajat menjadi komoditas wisata yang cukup menjanjikan. Lokasinya masih terkesan “perawan”, bau yang tidak menyengat, serta pemandangan alam yang bisa dinikmati di dalamnya membuat tempat ini menarik untuk dikunjungi. Di dalam lokasi tersebut banyak terdapat titik-titik / sumur yang sudah tidak terpakai tapi masih mengeluarkan belerang termasuk uap,
Kawah Darajat juga sering digunakan untuk tracking oleh para wisatawan yang ingin menikmati sekaligus meneliti kawah aktif ini. Namun terlebih dahulu harus meminta izin kepada pihak pengelola Amoseas Indonesia Inc, anak perusahaan Chevron Texaco yang merupakan pionir dalam proyek pengelolaan panas bumi.
O ya, harga tiket untuk memasuki kawasan Kawah Darajat ini Rp 100.000,- per mobil.
Jika hendak berkunjung ke sini, pastikan membawa makanan dan minuman sendiri, karena di lokasi ini susah ditemukan penjual makanan dan minuman.
Namun siapa yang butuh makanan jika kemudian akan sibuk berfoto-foto dengan latar belakang panorama yang menarik ini?
Salam,
Wiwik
*sebagian foto milik @leonisecret.
Wah keren ya mbak
iya,Yog. Lokasinya menarik