13 November 2017,
Pagi yang tidak begitu dingin. Jaket yang sudah siap untuk digunakan, saya masukkan kembali ke dalam tas. Parkiran Terminal 3 Bandara Soeta terlihat lengang, mungkin karena masih pagi. Saya sampai di bandara sekitar jam 5.45, setelah berpelukan sesaat dengan lelaki yang duduk di sebelah, lantas bergegas memasuki dan menyusuri koridor, menuju titik pertemuan yang telah ditentukan oleh ketua rombongan.
Perjalanan kali ini bersama beberapa teman blogger, diinisiasi oleh Xiamen Air & Xiamen Municipal Bureau of Tourism. Mengunjugi Kota Xiamen dan menikmati keindahannya selama 6 hari lamanya.
Cecilia Yin, yang kemudian lebih sering kami panggil dengan sebutan Cecile, menyambut kedatangan kami. Sales Manager Xiamen Air ini merupakan sosok yang menarik dan menyenangkan. Selama obrolan menunggu proses check in, ia selalu tersenyum dan tertawa di antara joke-joke yang ala kadarnya. Dia tidak bisa berbahasa Indonesia, namun bahasa Inggrisnya cukup bagus, sehingga kami tidak kesulitan untuk berkomunikasi dengannya. Darinya, kami tahu sedikit tentang Kota Xiamen & Xiamen Air.
Xiamen Air sendiri adalah maskapai penerbangan China yang berkedudukan di Kota Xiamen, Provinsi Fujian.
Melalui buku Company Profile yang dibagikan ke kami, disampaikan bahwa Xiamen Air adalah maskapai pertama di China yang dikelola dibawah system perusahaan modern, seiring dengan pesatnya perkembangan penerbangan sipil di China, maskapai ini menjadi yang paling popular.
Yang menarik dari maskapai yang juga merupakan anggota SkyTeam ini adalah aturan penerbangan yang “strick”. Apa yang tertulis di buku panduan penerbangan untuk penumpang harus ditaati, seperti misalnya tidak boleh menyalakan handphone (not even in flight mode). Para pramugari akan berkeliling untuk memastikan bahwa tidak ada penumpang yang menggunakan handphonenya –meski hanya untuk bermain game atau sekedar melihat foto– selama penerbangan.
Jika ada yang nekat menggunakan, maka akan langsung ditegur untuk segera dimatikan, “No flight mode. It should be turn off.” Begitu kira-kira yang disampaikan oleh salah satu pramugari ketika kawan kami ada yang menyalakan handphonenya dan mencoba menjelaskan bahwa kondisinya flight mode (kondisi pesawat sudah lepas landas).
Tidak ada kompromi, Buat sebagian orang yang terbiasa tak menemui kendala dengan flight mode di penerbangan-penerbangan maskapai lain, mungkin akan merasa aturannya terlalu kaku. Namun Xiamen Air sangat mengutamakan keselamatan penumpangnya, jadi semua hal yang berpotensi dapat mengganggu keselamatan penerbangan, tidak boleh dilakukan. Tak heran program frequent flyer-nya telah memiliki anggota lebih dari 6 juta selama 32 tahun beroperasi.
Lalu, kemana saja selama di Xiamen?
Itinerary menyebutkan, kami akan berkeliling menikmati Kota Xiamen dan sekitarnya selama 6 hari, mulai dari taman kota, Desa wisata, pegunungan, Kuil Budha, dan tentu saja tempat makan. Saat pertama kali mendarat serta diajak berkeliling, kesan yang saya dapatkan adalah kota ini menyenangkan. Saya termasuk orang yang suka dengan wisata alam & pemandangan asri nan hijau, Xiamen memiliki semua itu. Menurut Pak Thomas, Guide lokal yang fasih berbahasa Indonesia, kota ini ditetapkan oleh PBB sebagai kota yang paling layak untuk dihuni. Disamping rapi sekaligus asri & hijau, tingkat kejahatannya juga rendah. CCTV terpasang & tersebar hampir di setiap sudut kota. “Kita tak perlu khawatir barang-barang yang tertinggal akan hilang diambil atau dicopet orang. Ada banyak CCTV di sini.” Pak Thomas menjelaskan dengan akses daerahnya. Di luar soal tingkat kejahatan, saya setuju bahwa kota ini layak dihuni,
Bagaimana tidak? Sepanjang perjalanan dari bandara menuju Wuyuan Park, Saya dibuat terkagum-kagum dengan pemandangannya. Sekali lagi, Kota ini begitu rapi, bersih, teratur, dengan lalu lintas yang tidak padat untuk ukuran Hari Senin di jam 2 siang. Sebelah kiri disajikan hamparan pantai dengan pasir putihnya, di bagian tengah yang memisahkan dua jalur, ada taman yang ditata dengan rapi, di sebelah kanan berderet pohon-pohon besar yang menambah teduh suasana. Belum lagi ketika kami sudah turun dari bis dan menyusuri kota ini sembari berjalan kaki, banyak dibangun taman kota di setiap sudutnya. Taman dengan lanskap yang cantik, yang tidak saja menghibur mata, namun juga memberikan banyak oksigen. Paru-paru saya berasa penuh dengan oksigen dan udara bersih, membuat otak saya berasa segar, syaraf-syarafnya seolah kendur, sehingga saya merasa rileks. Tidak kami temukan kesan kota yang terburu-buru di sini. Tidak heran, “Kota Paling Layak Di huni” tersematkan buat Xiamen.
Buat yang penasaran ingin mengunjungi Kota Xiamen, berikut tempat-tempat yang bisa dikunjungi:
WUYUAN BAY WETLAND PARK
Merupakan taman terbesar dan juga taman ekologi lahan basah terbesar di Kota Xiamen. Dikenal juga sebagai paru-paru hijau kota Xiamen. Setiap bulan Maret, sejumlah besar Burung Bangau bersarang dan berkembang biak di sana. Tempat ini juga merupakan tempat persinggahan penting bagi burung migran yang bermigrasi dari utara ke selatan. Datanglah ke sana, dan nikmati pemandangannya.
BAILUZHOU PARK
Jika kalian penyuka senja dengan gemerlap lampu di antara gedung-gedung tinggi serta aliran air yang tenang, datanglah ke sini. Taman ini, selain memiliki lanskap yang cantik, aneka macam bentuk gedung tinggi yang berada di sebrang sungai akan mampu menenggelamkan sebagian rasa melakonlismu. Di Bailuzhou Park pula bisa dijumpai Patung Dewi Bangau Putih, yang juga merupakan ikon Kota Xiamen. Ada sekitar 400 Burung Merpati di deck bagian depan patung, yang biasanya datang ke sana untuk makan sekitar 2 kali sehari. Burung-burung ini dulunya dibawa oleh orang Belanda. Jadi selain bisa memberi makan sisi melankoli, kita juga bisa memberi makan Burung-Burung Merpati. What a lovely do.
ZONGSHAN ROAD WALKING STREET
Ingin tahu kawasan jantung komersial Kota Xiamen? Datanglah ke sini. Kawasan ini merupakan koridor komersial yang tertata cantik dan nyaman untuk ditelurusi. Terdiri dari bangunan-bangunan pertokoan dengan arsitektur bergaya barat, kawasan ini juga merupakan kawasan yang ramah untuk pejalan kaki. Kita bisa menyeberang dan berjalan di tengah sesuka hati, karena kendaraan bermotor dilarang untuk melintas di kawasan yang luasnya sekitar 1 juta meter persegi ini. Di kawasan ini pula untuk pertama kalinya kami terpukau dengan Buah Mangga yang gedenya dua kali lipat Buah Mangga Indramayu di Indonesia. Iya, gede aja. Mangga ini wajib dicicipi, karena buahnya tebal dan rasanya manis, dengan serat tidak banyak. Harganya (seharusnya) berkisar atara 15-20 Yuan, namun di sana kami kena harga 40 Yuan. Maklumlah, awal kali jajan-jajan, jadi masih belum tahu harga mahal/murah :D
WUYISHAN
Meski letaknya di luar kota Xiamen, namun kota ini merupakan kota yang wajib dikunjungi, terutama buat kalian yang suka dengan Hiking. Wuyishan merupakan kota setingkat kabupaten di wilayah Kota Nanping, barat laut Provinsi Fujian. Dibutuhkan waktu sekitar 3 jam dari Xiamen menggunakan CRH (China Railway High-Speed). Ada 2 Tipe yang bisa dipilih ketika menggunakan moda transportasi ini, Tipe D atau Dòngch? memiliki kecepatan antara 200-250 km per jam, sedangkan kereta cepat Tipe G atau G?oti? mampu melesat 250-400 km per jam. Adapun harganya terpaut sekitar 50 yuan lebih mahal yang tipe G.
What to See?
Pegunungan Wuyi
Pegunungan Wuyi adalah komplek pegunungan yang terletak di kota Wuyi, merupakan perbatasan Provinsi Jiangxi dan Fujian. Memiliki total luas sekitar 60 km². Pada abad 1 masehi, banyak kota-kota besar dibangun dekat Pegunungan Wuyi oleh pemerintahan Dinasti Han. Disana terdapat Istana Wuyi yang dibuat pada abad ke 7 M sebagai tempat penyelenggaraan kurban oleh kaisar. Istana Wuyi juga pusat Taoisme dan salah satu dari sembilan kuil Taoisme terpenting pada abad ke 10.[1]
Jika kalian suka Hiking, kalian bisa mendaki Bukit Tien Yu Peak, dengan total anak tangga yang musti dinaiki lebih dari 850 anak tangga. Dalam pendakian ini, kalian akan disuguhi pemandangan sangat indah dari atas. Siapkan tenaga jika hendak mendakinya, karena jalanan cukup curam & panjang. Namun pemandangan yang kalian akan nikmati mampu mengobati kelelahannya. It’s worth every second. Jika di lihat dari bawah, jalanan tersebut seolah sebuah perjalanan yang mustahil untuk dilakukan. Beberapa dari kami sudah menyerah sebelum mendaki. Sebagiannya mendaki, namun hanya mampu sampai di pemberhentian pertama (di tengah perjalanan). Di pemberhentian pertama ini pun, pemandangan yang bisa dinikmati sungguh indah. Berhentilah di sini jika tak sanggup mendaki hingga akhir. Tak mengapa lah…
Ohya, di sini pula, kalian bisa menaiki rakit untuk menyusuri Sungai Jiuqu Xi, Sungai 9 Kelokan, dengan panjang sekitar 60 Km di antara kompleks Pegunungan Wuyi. Pemandangannya sangat indah. Sebaiknya pergi ke sana saat pagi hari, cuaca masih sejuk dan segar.
Pertunjukkan The Impression Of Da Hong Pao.
Pertunjukkan SPEKTAKULER!!! Saya akan membahasnya tersendiri, karena begitu terkesan dengan pertunjukkan ini. Namun sebagai gambaran, pertunjukkan ini melibatkan lebih dari 200 orang, dengan panggung melibatkan sungai, hutan, dan rumah-rumah sesungguhnya yang mengitari kursi penonton. Jadi, setiap adegan berganti scene, kursi penonton berputar ke arah yang diinginkan. Iya, kursinya yang berputar, dengan perputaran hingga 360 derajat. Berputarnya secara perlahan, sehingga penonton tetap bisa menikmati tanpa perlu pusing. Tata lampu, koreografi, musik, dan video mapping pertunjukkan ini membuat kami semua terpukau bin mlongo. MIND BLOWING! Kalian wajib nonton, meskipun tiketnya cukup mahal, sekitar 280 Yuan, namun harga tersebut menjadi tak seberapa jika dibandingkan dengan pertunjukkan yang akan kalian saksikan. Percayalah!
PULAU GULANG YU
Pulau ini terletak di barat daya Kota Xiamen. Kita bisa mencapainya dengan kapal uap dari Kota Xiamen sekitar 10-15 menit. Daerah yang indah ini terkenal akan keindahan alamnya, peninggalan-peninggalan kuno, serta arsitekturnya yang bervariasi. Pulau ini berada di daftar Tempat Wisata Nasional China yang wajib dikunjungi. Pada bulan Juli 2017, Pulau Gulang Yu terdaftar sebagai salah satu warisan dunia oleh UNESCO.
Daerah ini memiliki sekitar 20.000 penduduk tetap, dimana penduduknya menikmati kehidupan yang nyaman sekaligus santai. Hanya kendaraan bertenaga listrik yang diizinkan ada di pulau ini, sehingga lingkungan bebas dari kebisingan serta polusi udara. Dengan arsitektur bergaya Eropa klasik dan romantis, pulau ini sering disebut sebagai ‘Museum Arsitektur’. Dikenal juga sebagai ‘Cradle of Musicians’ dan ‘Island of Music’ karena reputasinya untuk apresiasi musik. Untuk memenuhi suasana musik di pulau ini, sebuah Museum Piano dibangun di sana pada tahun 2000. Ada banyak piano-piano kuno dengan berbagai macam bentuk dan latar belakang sejarah bisa dipelajari di museum ini.
Terdapat Sunlight Rock atau Batu Sinar Matahari yang terletak di bagian selatan-tengah pulau. Sunlight Rock adalah titik tertinggi di pulau ini dengan ketinggian 92,7 meter (304 kaki). Nama tersebut berasal dari formasi berbentuk matahari di Batu Granit yang ada di sana. Saat matahari terbit, cahayanya menyinari Granit di Kuil Sinar Matahari dan memancarkannya hingga seolah memandikan bebatuan yang ada di sana dengan sinar tersebut. [2]
ZENGCUOAN VILLAGE
Jika kalian adalah kaum hipster, atau kalian adalah penikmat wisata kuliner, atau sekedar ini berbelanja gelang dari bebatuan & mutiara dengan harga murah, datanglah ke sini.
ZengCuoan awalnya adalah sebuah perkampungan nelayan yang sepi di sisi selatan Kota Xiamen. Oleh beberapa mahasiswa yang baru lulus dan bermigrasi ke sana, tempat tersebut lantas dibangun coffee shop, salon, tempat bikin tato, tempat jualan aneka makanan laut, dan tempat-tempat menarik lainnya yang semua penjualnya masih muda-muda. Jika kalian penikmat wisata kuliner, hati-hati. Kantong anda bisa jebol karena kalap melihat aneka makanan yang menggiurkan sekaligus lezat. Harga makanan yang dijual relatif lebih murah inilah membuat kami jadi kalap ingin membeli segala macam yang dijual di sana. Berhati-hatilah dengan dompet anda. Dijamin Kalap!
Ohya, di lokasi ini pula, kalian akan menemukan sebuah kios studio foto, yang semua propertynya adalah property era komunisme. Nuansa komunisme sangat kental di sana, hingga saya sempat merinding ketika memasukinya. Datanglah ke sana, kalian pasti akan senang.
Xiamen, secara keseluruhan adalah kota yang menarik dan menyenangkan untuk dikunjungi. Disamping karena penataan kotanya yang cantik, yang sebagiannya merupakan hasil reklamasi, jajan-jajan di sana juga tak perlu menguras uang, karena harganya ramah di kantong turis. Trotoar yang dibangun lebar, membuat nyaman untuk berjalan kaki. Kesan bahwa China adalah negara yang jorok, tidak saya temui di Kota Xiamen. Toilet-toilet umum yang sebelumnya sempat saya dengar berkesan jorok, tidak sejorok yang saya bayangkan. Meski ada satu-dua toilet yang memang tidak layak untuk dimasuki, namun secara keseluruhan toilet umumnya bisa digunakan tanpa harus bergidik. Namun, membawa tisu basah maupun tisu kering sendiri sangat disarankan. Mengingat di dalam bilik-bilik toilet tidak ada tisu dan air untuk sedekar membasuh setelah beraktivitas di sana. Wastafel disediakan di luar bilik.
Saya puas bisa mengunjungi Kota Xiamen. Kelak, saya ingin berkunjung kembali, untuk sekedar mencicipi makanan-makanan lautnya yang lezat, Buah Mangga yang ukurannya gede aja sekaligus manis rasanya, bengong di pinggiran Bailuzhou Park sembari menikmati senja yang tak lagi jingga, dan tentu saja menikmati kembali pertunjukkan The Impression Of Da Hong Pao yang mengesankan itu. Bersamamu, laki-laki yang selalu ada jika aku ada.
Salam,
Wiwik
Postingan terkait:
http://geospotter.org/2414/terkesan-oleh-indahnya-kota-teh-wuyishan
- [1] & [2] Diambil dari wikipedia.
- Foto-foto didukung oleh teman-teman seperjalanan.
Aduuuh kan… jadi keinget lagi indah dan kecenya Xiamen euy… Pengen ke sana lagiii..!
Berangkat, Kang! Kalo sendirian tanpa tour guide sepertinya lebih seru ya.
unforgetable moment banget …??
semoga bisa balik ke xiamen lagi, amin!
#6hariyangtakterlupakan
#6haribersamamu
#6harikelilingxiamen
#6haringemiltelordadar
*terRaraKalsumZulfikarDewa
bangeeeet…. Pengen bengong di Bailuzhou Park, mbak :’)
Nulis ini pasti kangen mangga dan bebek dingin yaaaa?
Bebek Dingin FTW!
Kayaknya gak cuma tujuh deh! Kota yang tidak masuk dalam list cita-cita traveling tapi ternyata bikin terkesima dan nagih!
Iya, ada beberapa, mbak.. Biar ada bahan buat nulis lagi gitu haha
Mbak mau Tanya nih kalau saya nginap di daerah zongshan road mau ke semua tempat wisatanya itu jauhkah?mohon infonya jika mau k sana sebaiknya nginap d mana saja,thanks
Nulis ini pasti kangen pak Thomas ya? ???
Kangen bubuk bon cabe, mbak :))
Indahnya ya, Mba.
Jadi ngebayangin, kapan ya Jakarta atau Depok dipenuhi tanaman hijau dan jam 2 siang gak padat lalu-lalang kendaraan.. hemmmm
*ikut ngebayangin…*
Bisa info no contact pak thomas? Trims
Sekedar info buat yg kepengen jalan2 ke Xiamen city sebaiknya nginap di hotel Ibiz yg terletak di pusat perbelanjaan Zhongsan road.. Karena posisi hotel tersebut hanya berjarak dekat ke pusat perbelanjaan..