Antam jam 5.00 pagi.
Kami, rombongan #PesonaIndonesia sudah berkumpul dan siap berangkat menuju ke Kota Garut. Undangan dari Kemenpar kali ini dalam rangka menghadiri acara Gebyar Budaya “Mapag Abad Kadigjayan” di Ulang Tahun ke 204 Kota Garut. Perjalanan relatif lancar, mungkin juga tidak sedikit lancar, hanya saja kami semua tidak merasakannya karena lelap dalam tidur :”).
Mengingat kami semua tertidur, maka tidak ada yang bisa diceritakan selama perjalanan ini, selain cemilan paket junk food yang sempat dibeli sebelum terlelap tidur kembali. Hingga akhirnya sampailah kami di Kota Garut. Estimasi waktu sesuai dengan yang diperkirakan, memang akan sedikit telat sampai di Garut (acara dimulai pukul 08.30 dan kami sampai sekitar pukul 09.00 WIB). Pas sampai di Jalan Ahmad Yani, tempat dimana acara ini digelar sepanjang jalan, rombongan #PesonaIndonesia sudah disuguhi aneka macam atraksi kedaerahan. Semuanya menarik, semuanya menghibur, dan semuanya sangat otentik, khas daerah setempat. Maka sibuklah kami dengan kegiatan berfoto bersama para pengisi acara.
Waktu menunjukkan pukul 09.30 dan kami diajak ke panggung utama untuk mengikuti prosesi pembukaan acara yang dipimpin oleh Bupati Garut Rudi Gunawan dan Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Wisata Nusantara, Esthy Reko Astuti, yang mewakili Menteri Pariwisata Arief Yahya.
Bupati Garut Rudi Gunawan mengatakan, Gebyar Budaya Garut 2017 dalam rangka Hari Jadi Garut ke-204 yang bertajuk “Mapag Abad Kadigjayan” ini menunjukan bahwa potensi seni budaya Kabupaten Garut tidak kalah dengan daerah lainnya. Sementara menurut Ibu Esthy Reko Astuti, peristiwa hari ini diharapkan mampu mengangkat citra Kabupaten Garut di sektor pariwisata, juga mampu meningkatkan nasionalisme dan pluralisme, yang saat ini kondisinya kurang begitu baik.
Saya setuju dengan yang disampaikan Ibu Esthy tentang acara gebyar budaya ini diharapkan mampu mengangkat citra Kota Garut di sektor pariwisata. Dan saya yakin acara ini akan mampu mendatangkan pengunjung, mengingat rangkaian acaranya sangat menarik dengan melibatkan seniman dan seniwati dari 22 daerah di Kabupaten Garut, 5 kabupaten dan kota di Jabar serta 5 provinsi di Indonesia. Saya sangat terhibur dengan atraksi-atraksi yang disuguhkan masing-masing daerah tersebut. Ada tarian Lumpur dari Plered, Purwakarta, Manuk dangdut dari indramayu, Genjring Bonyok dari Subang, serta seni budaya seperti encak silat, reog, musik gambus, dan kecapi lawak.
Yang paling menarik dari semua pertunjukan tersebut adalah tarian kolosal “Mapag Abad Kadigjayan” yang dibawakan oleh 150 orang penari. Dilanjutkan dengan helaran budaya diikuti 22 komunitas kesenian di Kabupaten Garut, serta kelompok seni dari 5 kabupaten di Jawa Barat, 5 Provinsi, dan seni budaya dari 4 benua.
Gebyar Budaya Garut 2017 menciptakan pariwisata dengan mengedepankan lokal konten yang kreatif inovatif sebagai daya tarik, dengan pemberdayaan pokdarwis di masyarakat, penguatan pemanfaatan komunitas seni budaya masyarakat yang dapat menunjang dan menjadi sektor penggerak kemajuan pariwisata yang dinamis. Hal ini menunjukan nilai-nilai kebersamaan mampu dipupuk melalui peristiwa seni budaya sebagai karya adiluhung warisan leluhur yang hingga kini terbukti menjadi perekat tali silaturahmi.
Tampak dalam baris depan kursi VIP, Duta Besar Austria Angelica de Buschette, Duta Besar Cuba Nirsia Castro Guavara, Duta Besar Mongolia Sadgar Batdetseg, Duta Besar Polandia Morawski Romuland, serta Duta Besar Suriname Shefferon. Hadir pula Diplomat Australia, Counsellor Tiongkok, Counsellor Jerman, Deputy Chief of Mission USA, Deputy Chief of Mission Venezuela, Deputy Chief of Mission Vietnam, Deputy Chief of Mission Libya dan Deputy Chief of Mission India.
Selamat Ulang Tahun, Kota Garut!
Salam,
wiwik
*Foto-foto sebagian milik @nitasellya & @Leonisecret.
Itu yang dikalungkan di leher anak2 itu ular yah ??
Iya, mbak..
Nice, paling suka liat festival2 kek gini.