Tanggal 7 Juni Kemarin, bertempat di Hotel Santika Semarang, Dancow menyelenggarakan seminar mengenaik tumbuh kembang optimal bagi si buah hati.
Seharusnya saya hadir di acara tersebut untuk menemani kakak saya. Namun karena satu dan lain hal, saya hanya bisa mensarikan seminar tersebut melalui pantauan hashtag #DancowParentingSeminar di Twitter untuk kakak saya, sehingga beliau tetap bisa mendapatkan informasi bermanfaat yang diberikan pada seminar yang gagal kami hadiri tersebut.
Dokter Spesialis Kandungan Dr. dr. Ali Sungkar, Sp.OG(K) yang merupakan salah satu pembicara dalam seminar tersebut mengatakan, masa seribu hari pertama atau periode emas dalam kehidupan si Kecil yang dimulai dari masa kehamilan hingga usia dua tahun adalah periode terpenting, karena hal tersebut kritis, sensitif dan tidak dapat diulang kembali. Pada periode ini apa yang telah ditanamkan pada si Kecil secara fisik dan psikologis akan mempengaruhi proses pertumbuhannya sampai ia dewasa nanti.
“Gangguan pada periode emas seperti sistem daya tahan tubuh, perkembangan otak dan pertumbuhan dapat menghambat masa depannya. Asupan nutrisi dan stimulasi sangatlah penting dan perlu diperhatikan sejak dalam kandungan karena otak si Kecil mulai terbentuk sejak minggu ketiga kehamilan,” tambah Dr. dr. Ali Sungkar, Sp.OG(K).
Nutrition Advisor Manager PT Nestlé Indonesia dr. Vinka Desria mengungkapkan bahwa asupan nutrisi yang seimbang dan sesuai tahapan usia akan bekerja dengan efektif dalam tubuhnya. “Pilihan nutrisi yang tepat dapat melengkapi kebutuhan si Kecil secara menyeluruh untuk mendukung tumbuh kembangnya. Faktanya, 80% sistem daya tahan tubuh terletak pada saluran cerna. Nutrisi untuk membantu perlindungan dapat diperoleh dari berbagai sumber seperti Lactobacillus rhamnosus, Bifidobacterium longum, minyak ikan serta nutrisi penting lainnya. Nutrisi tersebut dapat membantu melindungi si Kecil, sehingga ia dapat belajar dan bereksplorasi,” ujar dr. Vinka.
Selain nutrisi, stimulasi tepat juga dibutuhkan untuk tumbuh kembang si Kecil yang optimal,” ujar Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si., seorang Dokter Spesialis Anak Tumbuh Kembang. Selain nutrisi yang cukup dan stimulasi yang tepat, kasih sayang dan cinta orang tua sangat berperan dalam tumbuh kembang si Kecil, terutama dalam hal psikososial. Cinta orang tua bukanlah sekedar pelukan hangat, belaian lembut dan menghabiskan waktu bersama. Perlindungan juga merupakan salah satu wujud dari kasih sayang dan cinta orang tua terhadap si Kecil.
Psikolog dra. Ratih Andjayani Ibrahim, MM., Psi menambahkan, “Cinta adalah berani memberi ruang kepada si Kecil untuk berusaha bangun saat ia terjatuh agar dapat belajar berjalan dan akhirnya berlari mengejar cita-citanya. Perlindungan yang baik akan membantu kita para orang tua memastikan tumbuh kembang si Kecil agar ia dapat bereksplorasi namun tetap terlindungi. Beri si Kecil kepercayaan dan kemandirian agar ia berani bereksplorasi dan belajar mengenal sesuatu yang baru, sehingga ia menjadi si Kecil yang tangguh. Cinta Bunda adalah bekal terbaik untuk si Kecil di masa depannya.”
Nestlé DANCOW percaya bahwa perkembangan si Kecil harus dilakukan secara holistik dan pemahaman akan aspek penting nutrisi inilah yang melatarbelakangi peluncuran Nestlé DANCOW Excelnutri+.
Excelnutri+ adalah inovasi terbaru dari Nestle Research Center dengan formula yang telah disempurnakan, mengandung berbagai nutrisi untuk membantu tumbuh kembang anak optimal, yaitu :
- Nutrisi untuk membantu menjaga saluran cerna; serat pangan inulin, lactobacillus rhamnosus NCC 4007 & bifidobacterium longum NCC 3001, tinggi vitamin A, C, E, dan tinggi mineral selenium, Zink.
- Nutrisi untuk membantu proses belajar si kecil; dengan minyak ikan sumber DHA, Omega 3, Omega 6.
- Nutrisi untuk membantu pertumbuhan fisik; tinggi protein dan kalsium
Di samping hal tersebut, Dancow juga menggalakkan kampanye “Yuk Ajak Si Kecil Makan Sendiri” utnuk parenting skill. Makan sendiri merupakan salah satu tugas perkembangan penting yang harus dikuasai anak. Dengan membiasakan anak makan sendiri, kelak dia akan mandiri dan mudah menjalankan rutinitasnya sehari-hari. Lebih dari itu, belajar makan sendiri dapat melatih keterampilan motorik, keterampilan sosial, dan disiplinnya. Inilah langkah- langkah yang baik dilakukan untuk mengajari anak makan sendiri:
- Sediakan dua piring, satu buat anak & satu buat bunda.
- Luangkan waktu lebih banyak sehingga bunda lebih leluasa memandu si buah hati.
- Hindari ganggunan seperti, matikan TV, jauhkan gadget, dll supaya lebih focus
- Ajarkan tata cara makan yang baik seperti, cuci tangan sebelum makan, duduk yang manis, berdoa sebelum makan, dll
- Ajarkan cara memegang sendok.
- Pahami anak, jika sudah mulai mengacak-acak makanan, maka tahan diri untuk tidak segera menyingkirkan piring dan memarahi. Jelaskan bahwa hal tersebut tidak diperbolehkan.
- Tetapkan target, misalnya di usia 3 tahun anak harus sudah bisa makan sendiri.
Jadi, kapan bunda mau mulai mengajarkan anaknya untuk makan sendiri?
Salam,
Wiwikwae.
wah acara seperti ini bagus buat yang punya anak kecil, atau calon ibu supaya nanti pas punya baby tidak bingung lagi soal parenting
Selain gizi dan nutrisi yg seimbang, perang orang tua dan lingkungan juga berpengaruh dalam tumbuh kembang anak yeee
Hallo Mb Wiwik, salam kenal. Saya ikutan loh pas event Dancow ini, seruuuu banget acaranya :) Tapi dokter Ali Sungkar dan Soedjatmiko nggak dateng loh mba di Semarang, di kota lain tuh kayaknya.
Iya, melatih anak makan sendiri itu penting, dan menyenangkaaaann banget buat saya. Meskipun nasi dan lauk bertumpahan di mana2, hasilnya sepadan dengan meningkatnya kemampuan anak, tak sekedar motoriknya saja, tapi jg secara psikologis. Anak akan makin dekat dengan bundanya dan merasakan sensasi dipercaya utk tugas tertentu, sejak dini ;) hehehee…itu cuma perasaan saya aja sih mba.