Akan tiba saat ketika keturunan kita akan terheran-heran bahwa kita tidak mengetahui hal-hal yang begitu jelas untuk mereka… Banyak penemuan disediakan untuk abad-abad yang akan datang, tatkala kita sudah dilupakan orang. Alam semesta kita bukan apa-apa kecuali di dalamnya terdapat sesuatu bagi setiap kurun waktu untuk diselidiki …. Alam tidak mengungkapkan rahasianya sekaligus.
– Seneca, Natural Question
Buku-7, abad pertama
Menarik, sepenggal kalimat yang saya baca pada prakata Buku Kosmos karangan Carl Sagan. Saya jadi berpikir ke belakang ketika teknologi yang sekarang saya rasakan belum ditemukan. Saat kata robot dan komputer masih dijadikan sebagai cerita pengantar tidur. Dan saat saya kecil terheran-heran mendengar cerita kakek-nenek di jaman mereka yang tidak pernah membayangkan sama sekali bahwa manusia bisa masuk ke dalam kotak kecil bernama televisi.
Mungkin ke depan, anak cucu saya juga akan terheran-heran bahwa saya tidak pernah mengunjungi planet lain. Kemungkinan mereka akan membayangkan betapa membosankannya jaman yang saya lalui, hanya bisa hidup di Bumi tanpa bisa mengunjungi planet lain di antariksa ini.
Lalu pertanyaannya, apakah benar kita bosan dengan masa yang kita jalani?
Menurut saya sih tidak. Pada setiap masa, selalu ada hal-hal menarik untuk dilalui. Masa dimana kemudian, kelak, akan kita kenang dan rindukan untuk bisa kembali menikmatinya lagi.
Saya pernah melalui masa dimana memetik buah langsung dari pohonnya adalah hal yang biasa saja. Tidak menarik untuk dipamerkan. Pada saat itu, hampir setiap rumah punya pohon buah-buahan, meski cuma Buah Kresen atau Jambu Air. Anak-anak jaman sekarang? Dapat memetik buah-buahan langsung dari pohonnya adalah kegiatan yang sangat menyenangkan. Mereka (melalui orang tuanya) bahkan rela membayar sejumlah uang untuk dapat melakukan kegiatan tersebut. Iya, kegiatan simpel dan biasa pada jamannya, namun kemudian menjadi kegiatan langka pada jaman lainnya.
Orang yang hidup di masa ketika kegiatan memetik buah adalah kegiatan biasa, tentu saja tidak pernah terpikirkan bahwa kelak hal tersebut bisa menjadi komoditi. Sama seperti saat ini, ketika berpetualang ke antarasika baru bisa saya rasakan hanya melalui kacamata 3D. Ke depan, hal ini mungkin saja jadi kegiatan rutin manusia yang tinggal di Bumi untuk mengunjungi tetangganya di planet lain.
Tidak ada yang pernah tahu.
Alam telah dengan bijak membagi rahasianya secara bertahap. Dari satu masa ke masa yang lain, supaya para pemikir tetap mendapatkan kudapan untuk senantiasa mereka santap. Karena jika semua rahasia telah terungkap, maka sudah selaiknya kehidupan ini berakhir.
Saya pribadi tidak pernah berpikir terlalu mendalam tentang apa yang akan terjadi di masa mendatang. Bagi saya, dapat berbagi jaman dan sepenggal waktu dengannya adalah masa yang paling menyenangkan dan akan selalu ingin diulang di masa-masa mendatang.
salam,
-Wiwik W.
*gambar didapat dari Eddie
Saya tipe orang yang menjalani hidup, hari ini adalah hari ini, besok urusannya lain lagi, tapi saya berusaha memahami kalau jaman saya dulu kecil tidak sama dengan jaman anak-anak saya.
Tapi, apa yang baik di masa saya, tak ada salahnya diterapkan di masa sekarang #jawabanserius :))
Indahjuli : betul sekali, mbak.. tiap jaman punya kearifannya sendiri-sendiri
Indah itu ada masanya tersendiri pada kurun waktu yang mungkin menemoatinya tidaklah sama kayak komentar di blog dulu dan sekarang beda hehe
Lalu pertanyaannya, apakah benar kita bosan dengan masa yang kita jalani?
aku sih, enggak. aku pribadi menikmati setiap masa yang kulewati. mulai dari berhasil nurunin berat badan sampai 40kg. prosesnya bertahun-tahun sangat kunikmati.
@adiitoo : jadi inget tragedi perut yang kejepit pintu :))
Tragedi perut kejepit? Siapa mah?
@linda : itu si Adiitoo, lin.. jadi begini ceritanya…. *nunggu adito aja yang cerita*
Betull… semua memiliki masanya masing2 dan tentunya manusia yang hidup di masa masing2 juga memiliki pengalaman dan hal menarik yang berbeda2…
Salah satunya dito itu yg komen diatas… mengalami proses bertahun2 terjepit pintu demi memperoleh berat badan ideal xD
akhirnya.. ada yg ngomong buah kersen juga \(^^)/
di malang ngga ada yang tau tuh
@ivan : wahahahaha…. aku jadi pengen bikin postingan soal perutnya dito yang kejepit :))
@nengbiker : Selain disebut Buah Kersen, ada juga yang menyebutnya Talok. Mungkin di Malang lebih kenal Talok dibanding Kersen kali ya
Setiap zaman punya kisahnya sendiri-sendiri. Kita tidak tahu mungkin sesuatu yang kita alami menjadi hal yang biasa saat ini, sementara bagai anak cucu kita hal itu menjadi hal yang sangat istimewa. Jadi pengen manjat pohon jambu lagi nih, Mah.. :)
@wiwikwae @Ivan @lindaleenk : KALIAN AWASSSSSS YAAAAA. Jangan cerita, Mah. biar aku aja. Sini cicih Lionda, bawakan aku KFC, maka kau akan kuceritakan
Oh kamu dit..kok bisa kejepit? O.o
Ceritanya gimana sih dit? *nunggu didongengin*
iya mbak, dulu maen kelereng, maen lumpur di sawah ketika musim mau tanam tiba itu biasa banget. Sekarang harus bayar mahal untuk itu ya. Baru sadar setelah membaca postingan ini mbak :-)
Manjat pohon metik buah mangga :D
Di rumahku masih bisa metik mangga sama jambu langsung mbak :p hihihi
Jadi gini…
Kupikir kowe ki lagi nge-buzz produk penyimpan beras jhe, Wik :)
Tulisanmu kali ini dalam… pasti kamu sedang jatuh cinta!