Sushi berasal dari bentuk tata bahasa kuno yang tidak lagi dipergunakan dalam konteks lain; secara harfiah, “sushi” berarti “itu (berasa) masam”, suatu gambaran mengenai proses fermentasi dalam sejarah akar katanya. Dasar ilmiah di balik proses fermentasi ikan yang dikemas di dalam nasi ialah bahwa cuka yang dihasilkan dari fermentasi nasi menguraikan asam amino dari daging ikan. Hasilnya ialah salah satu dari lima rasa dasar, yang disebut umami dalam bahasa Jepang. (sumber : wikipedia)
Bagi orang-orang yang tinggal di kota besar seperti Jakarta, bicara soal Sushi, bicara pula tentang gaya hidup. Tak heran, restoran-restoran yang menyajikan menu-menu ini semakin menjamur. Di samping gaya hidup, rasa sushi yang mudah diterima oleh lidah sebagian Orang Indonesia serta bentuknya yang menarik hati, membuat menu ini semakin digemari dan diminati orang banyak. Termasuk saya tentunya
Beberapa waktu yang lalu, saya mendapat undangan dari SushiGroove, salah satu restoran sushi yang cukup terkenal di Jakarta. Sushigroove mengundang beberapa blogger untuk ikut test panel 12 menu baru dari sushi roll yang mereka miliki.
Malam itu, kami para undangan benar-benar dijamu aneka macam sushi. Hidangan ini tak henti-hentinya mengalir ke meja kami. Mulai dari yang termurah, ada Deep Forest Roll, Angry Bird Roll, Devil Tuna Roll, Black Pearl Roll, Salmon Mentai Roll, Saboro Chicken Roll, Shibuya Roll, Mango Megumi Roll, Firefly Roll, Alligator Roll, Pirate’s Roll, sampe yang termahal Unamon Roll.
Secara spesifik hampir susah buat saya untuk membedakan mana yang paling enak. Masing-masing Sushi tersebut mempunyai rasa khas nya tersendiri. Namun karena saya pecinta makanan serba ikan, tentu saja Unamon Roll adalah pilihan terbaik buat saya. Perpaduan Salmon dan Unagi plus rasa crunchy dari tempura di dalamnya membuat sushi ini berasa maknyoss di lidah saya.
Buat penyuka pedas mungkin bisa mencoba Pirate’s Roll. Irisan cabe rawit diatas smoke beef+bawang bikin lidah kita sedikit membara.
Untuk harga, keduabelas sushi ini relatif murah dan terjangkau. Berkisar antara Rp. 18.000,0 s/d Rp. 55.000,- dengan ukuran yang lumayan untuk mengganjal perut yang teramat lapar.
Dari semua itu, yang tak kalah penting untuk diketahui adalah tata cara makan dari sushi itu sendiri. Saya pernah mendapatkan sushietiquet dari mesin pencari google. Berikut tata caranya :
Bon Appetite!
Salam,
-wiwikwae-
ps : Thanks to Sushigroove yang sudah berkenan mengundang saya dalam test panel beberapa waktu yang lalu.
*foto2 koleksi pribadi dan milik Umen
kalo gak salah tadi tengah malem kelaparan makin tambah akut saat mbaca tulisannya mbak Fairyteeth yang mbahas Sushi.. eh sekarang mblasuk di rumahnya mbak Wik juga ketemu Sushi, mana belum sarapan lagi..
hak dess…hehehehew..
*kasian si perut..*
hahaha…. mana hujan pula ya, sid? :))
aku juga suka sushiiiii… kalo udah dicelup washabi apalagi, mak nyeeeeng.. :lol:
*ndeso*
temenku ada lho yang tiap kali ngajak keluar ngajaknya selalu ke restoran Jepang, dan makannya ya itu tadi, sushi shusanti itu :mrgreen:
Wah semua membahas tentang sushi…
Aku mencium2 bau-bau… ehm… bau sushi maksudnya hehee…
:)
Sushi atau Astuthi? *eh
Disini adanya ikan bakar, jadi makan ikan bakar saja. Makan sushi nanti nunggu ada kojaker yang ngajak kalo ke Jakarta lagi. :mrgreen:
Wow, postingannya lebih lengkap, ada tata caranya.
Keren!
saya gak doyan sushi.. saya benci wasabi :&