Menangis. Saya mencoba mengingat-ingat berapa kali saya telah melakukan kegiatan ini. Menangis hingga terisak. Satu, dua, tiga,…. dan menemukan bahwa ternyata hitungannya berhenti tidak di semua jumlah jari yang saya punya. Terlalu sedikit? Mungkin.
Saya termasuk tipikal orang yang tidak suka meratapi kesedihan dengan tangis. Jika sedang dalam kondisi sedih, saya lebih memilih untuk menghibur diri dengan jalan-jalan, hura-hura, atau hal-hal menyenangkan lainnya dibanding harus menangis. Bahkan terkadang saya lebih memilih menghibur orang lain dg kekonyolan-kekonyolan saya dibanding harus dihibur. Dengan kata lain, saya selalu menyembunyikan kesedihan di hadapan orang lain.
Jika harus memaksakan diri untuk bercerita soal kesedihan dengan sahabat, cara menyampaikan kesedihan pun tetap berbalut gaya yang menghibur. Bukan dengan gaya meratap yang membuat si pendengar kemudian jatuh iba dengan saya. Bagi saya, kesedihan adalah mutlak milik saya sendiri, tidak untuk dibagi oleh siapapun.
Terkadang saya merasa iri dengan teman-teman yang dengan mudahnya mengekspresikan segala kesedihan yang mereka punya. Bisa menangis di sembarang tempat, tanpa pernah takut ataupun malu dengan pandangan-pandangan aneh yang akan diterima. Lha saya? Boro-boro bisa nangis di tempat umum, nangis di dalam kamar yang notabene area pribadi, kalo denger suara langkah kaki melewati kamar saya, pasti tangis yg tak bersuara itu langsung terhenti. Entahlah kenapa bisa begitu…
Jangan ditiru! Menangislah jika memang ingin menangis. Tak peduli kamu laki-laki ataupun perempuan.
Konon menangis itu adalah kegiatan yang bermanfaat. Dengan menangis, detak jantung akan bertambah, bisa sebagai latihan berguna bagi diafragma serta otot-otot dada dan pundak.
“Pria yang sering menahan amarah di tempat kerja berisiko tinggi terkena serangan jantung hingga menimbulkan kematian. Risiko serangan jantung juga lima kali lebih besar dibandingkan dengan orang yang memperlihatkan emosinya saat dalam keadaan marah. “ (sumber : vivanews)
Dari segi medis, manfaat tangis sebagaimana dikutip dari belief.net adalah sbb :
- Membantu penglihatan. Cairan yang keluar dari mata dapat mencegah dehidrasi pada membran mata yang bisa membuat penglihatan menjadi kabur.
- Membunuh bakteri. Air mata berfungsi sebagai antibakteri alami. Tanpa obat tetes mata, sebenarnya mata sudah mempunyai proteksi sendiri. Di dalam air mata terkandung cairan yang disebut dengan lisozom yang dapat membunuh sekitar 90-95 % bakteri yang tertinggal hanya dalam 5 menit. Misalnya, bakteri yang terserap dari keyboard komputer, pegangan tangga, bersin, serta tempat-tempat yang mengandung bakteri.
- Mengeluarkan racun. William Frey, seorang ahli biokimia yang telah melakukan beberapa studi tentang air mata menyatakan bahwa air mata yang keluar saat menangis karena faktor emosional ternyata mengandung racun. Jadi, keluarnya air mata yang beracun itu menandakan bahwa racun dari dalam tubuh terbawa dan dikeluarkan melalui mata.
- Membantu melawan penyakit. Selain menurunkan level stres, air mata juga membantu melawan penyakit-penyakit yang disebabkan oleh stres seperti tekanan darah tinggi. Bagaimanapun, perasaan tertekan dan tersakiti bisa membuat seseorang stres. Endapan stres yang terpendam dengan menahan tangisan inilah yang sering menimbulkan gejala tekanan darah tinggi dan penyakit lainnya yang dipicu oleh stres.
Mengetahui hal tersebut, maka disuatu hari, menangislah saya. Di dalam taksi, sendirian. Tak saya pedulikan tatapan heran pak supir. Hanya sedikit pengumuman “ Sori bang, saya butuh waktu untuk menangis. Tolong jalan terus saja ke arah alamat yang saya sebut tadi.”
Sopir taksi itu hanya mengangguk dan mengantarkan saya sampai di depan alamat yang saya maksud. Setelah membayar, saya masuk ke rumah yang sudah saya diami lebih dari 6 bulan lamanya itu. Tak ada perasaan takut berpapasan dengan penghuni rumah lain dalam kondisi sembab. Dan begitu sampai di kamar, saya tertawa geli sendiri. Excited! Ini pertama kalinya saya melakukan hal ini. Dan benar, ada perasaan lega yang menentramkan. Beban kesedihan seakan raib.
Jadi, atas nama kesehatan diri sendiri, tak ada alasan untuk gengsi ataupun malu! *olesin krim menutupi sembab mata*
Salam pemula,
-wiwikwae-
nangis itu salah satu bentuk ekspresi diri. kalo ga nangis, nanti malah disangka berhati dingin lagi.. kan repot.
waaah….selamat bu, anda layak dapat bintang….
*salaman sambil ngasi hadiah sapu tangan selusin (atas nama cinta lingkungan biar ga ngabisin tisyu sekotak)
hahaha…. *keplak aniek*
@billy : bener, bill…
*puk-puk Mbak Wiek*
@chicme : makasi chichi… *nyusruk ke pundak*
*nyiapin kamera
dari dulu pengen motret orang yg nangis-nya serius ga pernah dapet!
wow nangis itu kalau lagi pas hujan aja, jadi ga ketahuan…
:) tp aku kl nangis sangat sebentas, tidak ada 3 menit, 1 menit aja kali ya.
dan aku juga ga pernah curhat… aku kira teman-temanku juga mempunyai problem yang sama, cuman bentuk dan kualitasnya aja yg beda
:)
hahayyy!!! you did it? pinteeeeerr ;)
wah bisa bikin serangan jantung ? :D
ah klo gitu dari pada nangis mending teriak2 aja di pantai :D
@KW : aku juga jarang nangis, mas. Tapi pas bisa nangis rasanya legaaaaaaaaaa banget. sumpeh dah! :)
@venus : yoih, mbok! ^^
@sibair : yg penting jangan dipendam, bair :)
asal jangan keseringan mbak, nanti bisa dehidrasi. *halah!*
u are so me..or maybe because we have the same signs??paling susah nangis..:D
:((
:D
@ctey : begitulah kita….. :)
@latree : mbakeeee….. *alakh
Tolong jalan terus saja ke arah alamat yang saya sebut tadi.”….
* siyap2 mandi neh …..sret srootttt minyak wangian
– dari yang kemaren tiba2 ditelp –
aku hampir ga pernah nangis mbak,
tapi kalo aku memendam amarah dengan memilih diam, atau lebih seringnya pilih tidur, itu apa bisa menyebabkan jantung juga ya?
kan ga jadi mikir dan ga kepikiran..
:D
wah selamat ya :)
tapi kalo saya emosi biasanya makan banyak buat melampiaskannya.. haha
Kalau lagi sedih dan hati sesak, memang lebih baik menangis…. ya kalau bisa curhat dan lega sih tidak apa2. Tapi biasanya menangis itu lebih melegakan ya.
sudah lupa kapan terakhir nangis, hidup dibikin enjoy aja.. :)
Saya juga sering nangis, terutama kalau sudah capek-capek ngantre buat beli minyak goreng diskon dan ternyata stok minyaknya abis..
@vicky : betul. nyeseg banget ya rasanya…. :|
Disaat anakku yang one and only passed away aku menangis, disetiap bulan aku mengunjungi makamnya juga sesenggukan, ditiap pagi saat aku berdoa untuknya airmata berderai, .
Mungkin disaat ajal menjemputku seseorang atau duaorang akan menggantikan ku menangis, sesenggukan dan meneteskan air mata.