So I’m never gonna dance again,
the way I dance with you……
Berdansa? Ada perasaan tak yakin satu sama lain. Benarkah? Bolehkah? Musik hati terus saja mengalun, membakar semua tanya dan ragu yang ada. Tak lama kemudian, tangan mereka saling bergenggaman.
Entah siapa yang memulai. Tak penting pula untuk ditanyakan.
Gerak kaki mereka mulai seirama, dan tangan pun makin tergenggam erat. Semakin dekat. Dansa ini membuat mereka larut dalam kegembiraan. Penuh tawa ceria. Mengabaikan tanya dan ragu yang masih tersimpan.
Semakin dekat, hingga detak jantung dan deru nafas terasa membelai tubuh. Terkadang keinginan untuk menyudahi dansa ini sempat terlintas, tapi setiap kali hendak berpaling pergi, sepasang tangan kegelisahan kembali menangkapnya. Memutarnya dengan gerakan indah, untuk kemudian menjatuhkannya dengan lembut ke pelukan sang rasa.
Dan berdansalah mereka kembali. Larut dalam kegembiraan lagi. Semakin larut, seakan tak ingin untuk disudahi.
Hingga kemudian, musik itu terhentikan. Panggung dansa itu menjadi gelap. Bingung. Sedih. Linglung.
Dan ketika tersadar, mereka sudah terpisahkan.
Tak tersentuh dan terhubung oleh apapun. Tidak juga oleh musik hati yang lamat-lamat masih mengalun lirih….
Semakin lirih…… dan pedih.
Tinggal menunggu sang waktu untuk menghentikan alunannya, dan menjadikan dansa ini sebagai memori yang tak hendak untuk dikenang kembali.
Now, who’s gonna dance with me?
_wiwikwae
tapikan aku gak bisa dansa, ajari to
@mizan : tapikan kamu bisa manjat tower BTS :))
Oh Mamaaahh…jadi ini hasil tret buatanku? Jleb! :))
yuks ngupi-ngupi cantik! #kode
i love dancing. Membiarkan tubuh dan hati terhanyut oleh irama yang mengalun. Ketika musik berakhir, teruskan saja berdansa di antara kesunyian. Kau toh bisa bersenandung untuk mempertahankan keberadaan lagu pengiring.
“We can dance until we die.. You and I.. We’ll be young forever…”
-Teenage Dream, Katy Perry-
emang mamah wiwik bisa dansa?
:P
Ajari aku berdansa… :)
saya enda bisa dangsa…