Media sosial, di Tahun 2010 tumbuh semakin dewasa. Situs pertemanan semacam Facebook yang awalnya banyak dipakai untuk mencari kawan dan bersosialisasi, kini mulai bertambah fungsi. Demikian pula dengan media sosial lainnya seperti twitter, you tube, flicker dll. Beberapa orang membuat akun di media sosial saat ini tidak semata-mata hanya mencari teman belaka, diantara mereka ada yang memanfaatkannya untuk kegiatan pemasaran.
Maka tak heran, jika kemudian kita menjumpai banyak penawaran produk melalui media sosial. Tak sedikit yang kemudian menjadi sukses dengan jualan mereka yang kemudian memicu pengguna lainnya untuk meniru hal serupa. Tak hanya itu, media sosial juga sering dipakai untuk memasarkan keahlian atau bakat seseorang. Dan lagi-lagi, beberapa diantara mereka yang piawai dalam memanfaatkan media sosial, akan mudah menuai kesuksesan.
Low Budget High Impact.
Melihat kondisi pasar yang sudah mulai berubah, para pemasar saat ini tak hanya ingin tahu bagaimana cara menggunakan Twitter dan Facebook, namun mulai berpikir bagaimana mengintegrasikan Twitter dan Facebook tersebut ke dalam iklan dan kegiatan PR mereka. Dengan aneka macam strategi, para pemasar mulai melirik dan memanfaatkan media sosial ini untuk menunjang kegiatan yang telah ada. Dan semakin meluas lagi, media sosial mulai dilirik pula oleh politikus-politikus negeri guna mengkampanyekan program politik mereka.
Gamaliel & Audrey Tapiheru akhirnya bisa menjadi penyanyi terkenal berawal dari upload video-video nyanyi mereka di You Tube. Demikian pula dengan Sinta-Jojo yang bisa jadi bintang iklan hanya karena video iseng mereka. Linda, seorang mahasiswi di Semarang akhirnya dapat mengembangkan bisnis fashionnya hanya berawal dari penawaran yang dia lakukan melalui facebook. Dan masih banyak lagi.
Indonesia?
Sudah banyak yang dilakukan oleh pelaku di media sosial untuk mempromosikan Indonesia. Para fotografer, baik yang masih amatir maupun yang profesional membagi hasil foto mereka tentang keindahan Indonesia melalui akun media sosial yang mereka punya. Demikian pula para blogger, tak sedikit yang bahkan membuat blog yang spesifik membahas mengenai pariwisata dan makanan tradisional Indonesia.
Dan memang hanya sebatas itu yang mampu kita lakukan untuk Indonesia melalui akun media sosial yang kita punya. Membagi konten-konten positif dan menciptakan topik-topik tren yang menarik terkait dengan Indonesia. Semakin masif informasi positif yang dapat kita sebar, semakin bagus pula dampaknya buat Indonesia.
Tak perlu harus muluk-muluk dengan tindakan-tindakan besar, cukup berbagi konten positif di akun media sosial yang kita punya tentang Indonesia, maka kita sudah ikut berkontribusi mengabarkan kepada dunia tentang Indonesia yang kita punya.
Seperti gambar panorama alam yang saya sertakan disini :
Salah satu gambar dari pemandangan alam di Kepulauan Wakatobi. Jika melihat gambar tersebut, siapa yang tak ingin mengunjunginya? Jangan sampai kita menemukan informasi-informasi menarik tentang Indonesia justru dari warga asing. Maka, mulailah dari kita untuk turut serta mengambil bagiannya.
Lalu, mana promosimu untuk Indonesia?
Salam,
-wiwik-
#pb2010 #xlcontest
catatan : gambar didapat dari mesin pencari google
Pertamax!!!! Ahh senangnya bisa komen pertama di blog seleb :D
Low budget high impact? Hmmm.. gak selalu. Untuk start-up atau UKM mungkin bisa jadi, tapi untuk perusahaan besar, mereka tetap butuh biaya besar dan strategi yang jitu. Membayar influencer juga tidak murah :D.
Tidak mengherankan juga-meski menyedihkan- jika banyak warga asing yang kadang lebih tahu tentang tempat menarik di Indonesia. Traveling sudah menjadi semacam budaya sejak jaman nenek moyang bagi sebagian orang barat. Bedanya, kalau dulu mereka traveling untuk melakukan invasi, menjajah ataupun menyebarkan agama, sekarang biasanya hanya berwisata atau bisnis. Sementara kita, sebagian besar warganya masih kelas menengah ke bawah. Boro-boro traveling ke tempat-tempat wisata yang indah, buat kebutuhan sehari-hari saja susah. Berwisata ke Ragunan, Taman Mini atau Ancol rasanya sudah cukup bagia sebagian besar warga Jakarta :D.
Ehh ini kok komentarku jadi panjang gini ya. Semoga menang kontestnya dan bisa jalan-jalan ke Wakatobi *lirik siggy*
ajari cari uang lewat socmed dong wik.
:D
@mrbambang : tadinya mau mengomentari soal low budget high impact itu. Tapi sedang terkesima dengan komen yg panjangnnya separo dari postinganku. *terharu*
Tapi tetap aku coba jawab deh…
Meski beberapa orang mungkin mengeluarkan jumlah uang yg tidak bisa dikatakan low, namun jika dikalkulasi kemudian dibandingkan dengan kegiatan serupa tanpa memanfaatkan media sosial, maka “low” itu akan terlihat.
Demikian, semoga masbams puas :)
@janoko : walah. lha sampeyan ae anonim kok, piye aku iso ngajari? :)
walah ono capta-ne neng ngisor ora ketok.. komenku sing mau tak tulis ilang :sad:
Bener itu. Bikin status-status yang bagus sama tag foto-foto saat piknik sama juga turut serta mempromosikan pariwisata Indonesia.
@sisca : ho oh. bener itu. Sudah melakukannya ya? :D
@enthong : yo nulis meneh tho tweeps
Setiap kali jalan-jalan, saya selalu share foto lokasi yang lagi dikunjungi via twitter, mbak.
Twitter sangat membantu promosi utk Indonesia.
@deniar ; good boy :)
Make your life time more easy take the credit loans and everything you want.