“Sekarang kerja dimana?”
Beberapa waktu yang lalu kalau mendengar pertanyaan seperti itu, saya pasti berpikir agak lama. Mencoba mencari kata yang pas supaya tak perlu menjelaskan panjang lebar mengenai apa yang menjadi pekerjaan saya tersebut.
Social media organizer? Apa itu?
Penanggung jawab content web? Maksudnya?
Setelahnya akan terjadi pembicaraan yang sangat menarik dan puaanjaang tentang dua hal yang saya sebutkan diatas.
Namun seiring berjalannya waktu, sudah banyak orang yang mulai tidak asing dengan istilah social media dan manfaatnya. Banyak negara memanfaatkan social media untuk urusan yang bermacam-macam, mulai dari kampanye politik, penciptaan cult brand sebuah produk, atau sekedar mempererat hubungan pertemanan. Kekuatan social media dalam penyebaran informasi serta terbukanya sekat-sekat hambatan dalam komunikasi fake rolex online telah membuka peluang kerja sendiri bagi beberapa orang. Social media center mulai bermunculan untuk mengakomodir kebutuhan beberapa perusahaan dalam pengelolaan social media milik mereka.
Stop!
Kali ini saya tidak akan mengupas mengenai social media panjang lebar. Tentang hal ini, pengunjung GudAnGku! dapat mencari sendiri artikelnya yang tersebar di setiap pelosok mesin pencari seperti Google dan Yahoo.
Saya hanya akan menceritakan sedikit tentang apa yang dimaksud dengan Pekerja 2.0.
Judul diatas hanyalah karangan saya sendiri. Untuk memudahkan pengkategorian jenis pekerjaan seperti yang dilalukan oleh orang-orang seperti saya.
Kenapa dinamakan Pekerja 2.0?
Karena saat kita bicara tentang 2.0 pasti tidak terlepas dengan dunia internet. Dan pekerjaan saya serta beberapa orang lainnya, murni berhubungan dengan internet. Jika tak ada internet, maka tak ada yang dapat kami kerjakan. Kami tak butuh kantor, tak perlu dasi dan pakaian rapi, yang kami butuhkan hanya koneksi internet serta perangkat pendukung seperti PC atau laptop. Namun demikian, pekerjaan kami tak bisa dipandang rolex replica sebelah mata. Justru dengan tak adanya kantor, maka tak berlaku pula jam kantor buat pekerja semacam saya, alias waktu kerjanya bisa lebih luaamaa dibanding pekerja kantoran lainnya.
Pengalaman seorang kawan pekerja 2.0 yang mengerjakan suatu project dari bosnya di Australia, bangun tidur, jika pekerja kantoran bisa ngopi2 sembari baca Koran, atau nonton tivi, maka orang-orang seperti kami ketika bangun tidur hal yang pertama kali dilakukan adalah “bekerja”. Menyalakan computer, surfing berita, dan mulai melakukan aktifitas bekerja disela-sela kegiatan ngopinya tersebut.
What a beautiful morning!
Namun demikian kami melakukannya dengan riang hati. Tak jarang dari kami bahkan menghabiskan waktunya lebih dari 18 jam hanya untuk ngadepin computer dan bekerja. Jenis pekerjaan yang dilakukan pun bermacam-macam. Mulai dari mengelola social media sebuah perusahaan, mysterious shopper, and anything but online enable.
Gaji, honor, atau apapun itu namanya? Oh, tentu saja menyenangkan. Apalagi kalau bisa dapat pekerjaan lebih dari 2 project sekaligus. Sekali online, bisa bekerja untuk beberapa sumber pemasukan. Hal inilah yang membedakan dengan pekerja kantoran, yang saat ingin mencari tambahan pemasukan harus nunggu waktu diluar jam kantor tersebut.
Tapi tak dipungkiri, dapat menyebutkan sebuah perusahaan sebagai jawaban atas pertanyaan : kerja dimana? Merupakan kebanggaan tersendiri. Dan tentunya tak perlu menunggu waktu lama, berpikir, guna mencari jawaban yang simple atas pertanyaan yang diajukan.
Bagi saya pribadi, saya selalu bangga dengan apa yang saya lakukan. Terlebih jika pekerjaan saya itu didukung oleh tim yang hebat dan menyenangkan.
Wuiiih… tak terkira bangga dan bahagianya.
[… bersambung, tentang jenis2 pekerjaan dan kesenangan sebagai pekerja 2.0]
Lanjutkan dong mbak tulisannya. Penasaran nih, dg pekerjaan jenis ini. Menarik! Tdk perlu ngantor, cool!
wah istilahnya mantab wiw.. pekerja 2.0 bisa digolongkan kepada workaholic ya wiw?
kapan gajian & kapan makan2? :P
met tahun baru mbak wiek! *muach*
wuihh….lanjutkan…..
mbk wiek, share lagi ya mbk. :)
baru tahu klo di dunia nyata ada pekerja 2.0
nek mahasiswa 2.0 ana ora mbak wik?
pekerjaan yang mengasyikkan.
@annosmile : nanti tak coba riset dulu ya :)
lalu, akan ada pekerja 2.1 sampai 2.9 dst dunk :D
Ditunggu lanjutannya mbak. Terutama yg bagian macam2 pekerjaan 2.0, sptnya menggoda.
judulnya menarik bikin sy pgn baca tp pas abis baca kok nanggung bgt ya? hehe.. ditunggu lanjutannya ya..
Kalo dr penjabarannya sih.. Pekerja 2.0 .. lebih bersifat entrepreneurial ya, menuntut kemandirian tapi tetap menyenangkan coz we do what we love :)
Pekerja 2.0
tuh kan dibaca nya saja sudah keren,dan jelas gak semua bisa.