“Borobudur sudah hilang wie.”
“Hah? Maksudmu?”
“Borobudur sudah hilang dari daftar 7 keajaiban dunia.”
Benarkah?
Meskipun letak Candi Borobudur bisa dikatakan dekat dengan domisili saya, tapi kunjungan ke situs tersebut masih bisa dihitung dengan jari. Namun demikian mengetahui berita bahwa Candi Borobudur akan dihilangkan dalam daftar 7 keajaiban dunia sungguh menyesakkan dada.
Well, berita tentang penghapusan Candi Borobudur dalam daftar 7 keajaiban dunia memang sudah lama berlalu. Namun pembicaraan dengan seorang penganut ajaran Budha beberapa waktu yang lalu mengingatkan saya akan situs yang menjadi salah satu kebanggaan bangsaku tercinta.
Dalam salah satu buku yang saya baca menyebutkan bahwa pada tahun 1967 Prof Dr. H. R. Soekmono telah berhasil meyakinkan para peserta The XXVII International Congress of Orientalists di Ann Arbor, Michigan USA alasan perlunya pemugaran Candi Borobudur. Dukungan yang berbentuk resolusi tersebut selain didasarkan oleh uraian makalah yang disampaikan oleh Prof. Dr. H. R. Soekmono juga tidak terlepas pula dari anggapan yang berkembang subur diantara para pakar Orientalistik bahwa Candi Borobudur adalah pusaka budaya umat manusia sedunia yang dipercayakan kepada Bangsa Indonesia.
Proses perijinan pemugaran yang memerlukan waktu kurang lebih 10 tahun dengan biaya yang diperkirakan sebesar US$ 7.750.000,- dimana Pemerintah RI memikul sepertiga bagian dan sisanya diupayakan oleh UNESCO melalui sumbangan-sumbangan dari berbagai negara akhirnya dapat dimulai, dengan harapan bahwa tujuh tahun kedepan (dari tahun 1975, red) pusaka budaya bangsa yang juga diakui sebagai milik umat manusia sedunia dapat utuh dan kokoh kembali.
33 Tahun kemudian …
Candi Borobudur kini masih tetap kokoh berdiri, Kekhawatiran bahwa Candi Borobudur akan menjadi bukit puing karena keausan dan kerapuhan batu-batunya kala itu tidak terbukti berkat pemugaran yang berhasil dilakukan.
Namun, pengakuan bahwa Candi Borobudur adalah pusaka budaya milik umat manusia sedunia masihkah berlaku?
Benarkah Candi Borobudur sudah tidak menarik lagi untuk dikunjungi? Jika anda melihat foto diatas yang menurut sang empunya foto gambar tersebut asli tanpa rekayasa photoshop (kecuali warna), maka saya yakin anda pun akan sama tertariknya seperti saya untuk berburu momen seperti yang didapat oleh kawan saya tersebut.
Mari berkunjung ke Candi Borobudur!
Salam wae,
-wiwikwae-
errggghh… gw coba cek pustaka2 internasional… ternyata, selama ini klaim borobudur masuk sebagai keajaiban dunia itu hanyalah klaim dari indonesia lo…
memang, borobudur termasuk world heritage… tapi gak pernah masuk 7 keajaiban dunia…
kurangnya publikasi dan kesadaran masayrakat Indonesia untuk melestarikannyalah yang membuat turis luar jarang untuk berkunjung dan menikmati indahnya Borobudur..
mungkin disinilah fungsi kita sebagai blogger untuk lebih memajukan hasil kebudayaan negeri kita sendiri..
pengakuan itu…menurutku seperti layaknya kontes idol2an di tv..berdasarkan vote (inget dulu voting2an keajaiban dunia)..g usah berat2 n ngarep berlebih seh…cintai sejarah indonesia, dan alamnya…yukk ke Borobudur..dan 1 hal..BAWA GUIDEEE..biar g cuma prat pret jepret..tapi tau kisahnya
udah sepuluh tahun sejak terakhir kali aku ke borobudur. *sigh
kapan2 kopdar sejarah yuk mbak :D
gak peduli orang dunia mo ngomong apa, yang jelas Candi Borobudur merupakan warisan nenek moyang saia sebagai Warga Negara Indonesia…
mo ajaib ato ndak, yang penting jangan sampe di klaim oleh orang lain..
**Hidup Indonesia**
yang saya tau 7 keajaiban dunia yang asli itu bikinan pelancong yunani siapaaa… gitu. Waktu itu kan si pelancong belum pernah sampai ke Nusantara, jadi ya Candi Borobudur nggak masuk itungan dia lah..
Di 7 keajaiban dunia yang baru ini kalau Candi Borobudur masih nggak masuk itungan ya nggak apa-apa lah. Saya rasa yang masuk itungan itu harusnya bangunan-bangunan modern ciptaan manusia masa kini :)
BTW, nanti kalau sowan ke Mbah saya di Munthilan pasti mampir ke Borobudur.
Oh hampir lupa. Selamat atas blog barunya Mbak Wiwik :)
lalu siapakah yang berhak menentukan bahwa sesuatu tempat itu menjadi ajaib?
Ah, bener kata gajah pesing, ga penting apakah budaya kita masuk kategori ajaib atau tidak, yang jelas jangan sampai lepas seperti budaya2 yang lainnya.
Ayo lestarikan budaya kita!
Kalo tak salah bulan April kalo tak Juni ada Borobudur International Festival. Mampir lah.. foto2..
selamatkan wiwik wae dari kepunahan muka arab abal2….
saya juga udah lama gak ke borobudur. yuks? :D
gambar diatas photo asli to?
tak kiro
gambar tanganlukisan :Dnunggu komennya mas pepeng ah :-D
@mardee : itu foto asli. cuman perwarnaanya dipoles dikit.
Aku jadi ingat waktu hunting foto di situ bareng Darma. Jadi kapan kita kesana wie?
Ohya, foto siapa itu? Bagus juga.
Wah mbak’e blog nya baru, makan2…..
Jalan2 soreee…
Wah saya ke borobudur terakhir waktu kelas 2 SMP..
hehe..
fotonya apik lho..
dah lama ga ke borobudur nih
Saya suka panorama Borobudur kala sore hari.
Bagus sekali, sebagus foto itu.
Ke Borobudur baru sekali, pas masih bocah. Sekarang sudah gerang, belum ke sana lagi. Buat hunting foto pasti oke
duh, klaim aja kok ya di korup to para pejabat payah tenan
MELURUSKAN :
Bahwa Borobudur masih tetap menjadi 7 keajaiban dunia yang diakui oleh UNESCO. yg menghilangkan itu adalah hasil dari sebuah polling dari lembaga survei di Eropa (saya lupa namanya)…
Jadi masih tetep dalam 7 keajaiban dunia versi UNESCO..
jangan lupa kalo ke borobudur silahkan mampir ditempat saya, tidak jauh dari borobudur
@ciwir : baiklah, nanti klo ke Muntilan saya akan mertamu ke tempat sampeyan.