Kenapa tahun baru harus dirayakan?
Bukankah tidak ada yang berubah ketika kita memasuki detik-detik pergantian tahun? Gaji tidak lantas naik, masalah yang belum terselesaikan tidak lantas hilang, dan tugas-tugas yang menumpuk tidak serta merta selesai, begitu waktu pergantian tahun memasuki tahun yang baru. Lalu, apa yang sebenarnya sedang mereka rayakan?
Tidak ada yang merespon. Semua diam; memegang, memuntir kanan-kiri gelas wine, memainkan garpu yang dipegang di antara kue-kue lucu, memuntir-muntir rambut, dan sisanya cuma saling pandang. Sekumpulan orang-orang yang awalnya ingin merayakan tahun baru dengan keceriaan bersama kawan terdekat, lantas lupa gimana caranya untuk tertawa. Mereka seolah diingatkan akan beban hidup masing-masing. Tentang pekerjaan yang tidak memberikan sikap yang fair atas kemampuannya, tentang pernikahan yang tidak tahu kapan akan terwujud, tentang perselingkuhan yang melibatkan dalamnya perasaan, tentang keinginan membina rumah tangga dengan seseorang yang sejenis dengannya, dan tentang masalah lain yang meskipun tidaklah besar tapi cukup mengganggu pikiran. Masalah-masalah yang sebenarnya hendak sejenak dilupakan saat pesta pergantian tahun melalui sesapan wine, lantas meruak semua. Merusak tawa dan binar ceria. Membungkam mulut yang tadinya penuh kata-kata. Hingga salah satu dari mereka tiba-tiba berkata,
Harapan.
Tahun baru selalu memunculkan harapan baru. Jika dalam hidup ini masih muncul sebuah harapan, maka itu sudah layak dijadikan alasan untuk merayakannya. Harapan lebih penting dari apapun juga, bahkan dari udara yang kita hirup. Harapan yang muncul dengan kuat, akan bisa mengalahkan hambatan apapun. Dan tidak semua orang mampu menumbuhkan harapan dalam dirinya. Rata-rata hanya pasrah menjalani apa yang ada sembari menunggu waktu kapan jiwanya akan mencari wadag baru untuk mewujudkan apa yang belum terwujud.
Ya, Harapan. Mari kita bersulang untuk harapan yang tumbuh di awal tahun, mewujudkan apa yang belum sempat diwujudkan di tahun sebelumnya.
Suara ting terdengar memenuhi ruangan yang tadi sempat senyap. Tawa dan senyum lantas menghiasi wajah yang tadinya sempat muram. Mereka kemudian terlihat bersemangat, ada harap dalam doa yang terucap. Harapan membuat mereka tahu apa yang akan dilakukan. Harapan, adalah kayu bagi perapian.
Harapan adalah kamu, yang entah kapan ada untuk menemani sisa hariku.
Salam,
Wiwik
Winner doesn’t always win and loser doesn’t always lose. it all just matter of time & opportunity.
Goodluck for you in 2015. Happy New Year!
Semacam pedih sekali dibacanya. Smoga kian tahun kian keren & makin sukses ya mbaknyai \m/
Om warm,
Amiin… Demikian juga doa buat om warm dan keluarga yaa.. Tahun ini menjadi tahun baik dan penuh berkah :)
tahun baru tidak perlu dan tidak penting untuk dirayakan ;)
Haha.. Aku menghargai pilihanmu, bud :D
terharu dan merinding bacanya mbak. Aku juga merayakan tahun baru tadi malam. Bahkan apdit video bledosan kembang api paling dulu di antara following instagramku (video ya, bukan gambar doang hahah).
Mereka yg nggak mau gembira di tahun baru itu, entah apa yg ada di benaknya. Mungkin juga karena males keluar rumah aja, trus beralibi “aku gak ngerayain tahun baru karena bla bla bla”.
hahaha
Pilihan sih, ndop. Nggak salah juga jika nggak mau merayakan :D
tahun baru biasanya sering ngigetin, kalau jatah umur makin berkurang, makanya usahain bisa dekat dengan orang tersayang hihihi~
Tahun baru bukan harus dg perayaan namun kualitas diri yang harus selalu diperbarui. :)
terima kasih sudah di shareee
betul sekali tahun baru adaladh harapan baruuu
apa lagi tahun baru hijeriah semua adalah ibadahhh